Pabrik Suzuki Indonesia Kembali Beroperasi Demi Penuhi Ekspor

Pada tahap awal Suzuki akan mengurangi volume produksi, dan secara bertahap akan dilakukan evaluasi agar volumenya bisa ditingkatkan

oleh Arief Aszhari diperbarui 30 Mei 2020, 10:08 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2020, 10:08 WIB
Suzuki
Proses perakitan mobil di pabrik Suzuki di kawasan Industri GIIC Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. (Oto.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menghentikan operasional untuk sementara guna mendukung kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pabrik Suzuki Indonesia secara bertahap mulai beroperasi mulai 26 Mei 2020. Keputusan ini diambil untuk memenuhi kebutuhan ekspor, karena pasar internasional mulai berangsur pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Dijelaskan Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), pada tahap awal Suzuki akan mengurangi volume produksi, dan secara bertahap akan dilakukan evaluasi agar volumenya bisa ditingkatkan.

"Kami juga memastikan tetap menjalankan Suzuki Hygiene Commitment dan standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk seluruh karyawan dalam pengoperasian pabrik. Ini adalah langkah kami untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau New Normal sambil terus mendukung perekonomian Indonesia," ungkap Itayama dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com.

Lanjut Itayama, dari ketiga lokasi pabrik yang ada di Cakung, Cikarang, dan Tambun yang terbagi menjadi Tambun 1 dan Tambun 2, pabrik Tambun 2 merupakan area yang belum akan beroperasi.

"Hal ini dikarenakan pabrik Tambun 2 merupakan lokasi produksi model-model yang lebih banyak ditujukan untuk pasar domestik, seperti New Carry Pick Up, APV, dan Karimun Wagon R," tegasnya.

Sementara itu, lokasi pabrik lainnya, Suzuki memastikan seluruh kegiatan operasional dipantau dengan ketat dan memenuhi regulasi pemerintah mengenai physical distancing.

Karyawan akan dipastikan untuk mengenakan masker, selalu mencuci tangan, hingga menjaga jarak aman dengan karyawan lainnya.

Untuk itu, Suzuki membagi jadwal makan siang di pabrik menjadi 2 shift, sehingga tidak terjadi penumpukan orang serta membuat sekat di atas meja makan.

Terapkan standar kesehatan

Selain itu, di beberapa lokasi kerja yang tidak memungkinkan untuk dilakukan physical distancing, seperti di line production, dipasangi sekat di antara karyawan untuk meminimalkan risiko penularan virus.

Di samping memprioritaskan kualitas ekspor dan pelayanan ke pelanggan, Suzuki juga tetap fokus pada keamanan dan keselamatan karyawan.

"Kami berupaya dengan optimal mendukung perekonomian Indonesia dan memprioritaskan kualitas layanan untuk pelanggan. Namun, keselamatan dan kesehatan karyawan juga tetap menjadi fokus kami. Kami harap keputusan ini adalah yang terbaik untuk semua pihak pada saat pandemi Covid-19 ini,” tutup Itayama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya