Liputan6.com, Jakarta - Seorang calon konsumen kena tipu saat hendak membeli mobil Honda di Dealer Honda Sunter, Jakarta Utara. Korban yang bernama Devy Tanjung Sari itu menyebut oknum sales Honda bernisial SRW mengiming-imingi potongan down payment (DP) alias uang muka untuk pembelian Honda Brio Satya.
Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy turut merespons kasus ini. Dirinya menyebut, pihaknya akan membantu konsumen dengan menelusuri kasus yang terjadi.
Advertisement
"Saat ini dealer kami terus membantu konsumen untuk menelusuri kasus ini. Kami harapkan dapat diselesaikan dengan baik," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (10/12/2020).
Selain itu, pria yang akrab disapa Billy ini juga menegaskan untuk lebih berhati-hati dan mengimbau konsumen untuk selalu melakukan transaksi secara resmi.
"Tentunya kami juga mengimbau semua konsumen untuk selalu melakukan transaksi melalui prosedur yang resmi saja antara lain hanya melakukan transfer ke rekening resmi dealer dan bukan ke rekening individu dengan apapun alasannya," tuturnya.
Terkait sales yang melakukan pelanggaran, perusahaan otomotif asal Jepang ini menegaskan, pihaknya akan melakukan tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku apabila melakukan penipuan.
"Pasti akan ditindak sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dokumen Palsu
Sebelumnya, Devy mengatakan dugaan penipuan tersebut terjadi pada 4 November 2020.
"Sales berinisial SRW bilang dapat memberikan saya potongan DP Rp 3 juta, dari total Rp 45 juta yang harus saya bayarkan. Namun SRW bilang duit itu harus dibayarkan segera ke rekeningnya, karena butuh proses cepat. Kalau tidak potongan DP ditawarkan hangus," ujar Devy lewat sambungan telepon, Sabtu 21 November 2020.
Devy mengaku telah menyiapkan DP tersebut dan ingin membayar langsung melalui rekening perusahaan atau dealer tempat SRW bekerja. Namun dia menyebut, SRW mencegah dengan dalih prosesnya akan bertele-tele jika DP masuk ke rekening perusahaan. SRW juga mengatakan, kalau duit itu masuk ke rekening perusahaan, maka potongan DP yang ditawarkannya hangus.
Devy tidak menaruh curiga pada saat itu. Dia mengaku lega karena mendapat potongan DP dan dijanjikan unit mobil yang dibelinya akan datang dalam dua pekan. SRW juga langsung melakukan tugasnya dengan mengirimkan segala dokumen jual beli unit mobil seperti yang dijanjikan. Bahkan sorenya, dokumen hard copy langsung diantarkan ke rumah Devy.
Advertisement
Janggal
Namun kejanggalan akhirnya muncul saat mobil yang dijanjikan tidak tiba tepat waktu. "Saya akhirnya coba datangi dealer terkait, mau tanya kok belum datang kenapa, tapi ternyata di sana ada beberapa konsumen yang seperti saya, komplain terhadap sales itu (SRW)," jelas Devy.
Saat Devy bertemu seorang manager sales dealer tersebut, bernama Aan Pujianto, fakta mengejutkan didapatkan bahwa dokumen pembelian yang diberikan palsu. Devy sebagai konsumen juga dinilai lalai sebab tidak melakukan transaksi resmi karena mengirimkan uang DP ke rekening pribadi sales.
Sebagai konsumen, Devy mengakui kecerobohannya. Namun menurut dia, pihak dealer seharusnya bisa bertanggung jawab. Sebab, Devy menilai SRW sebagai pegawai dealer telah melakukan tindak penipuan dengan memberikan dokumen palsu.
"Jawaban dari managernya bikin saya tidak habis pikir, padahal sales itu kan anak buahnya, saya tidak nuntut apa-apa, DP saya kembali utuh atau unit saya didatangkan," ungkap Devy.
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement