Liputan6.com, Jakarta - Pemotor wajib mengecek kondisi sepeda motor miliknya sebelum berkendara, terlebih lagi jika berencana untuk melakukan perjalanan jarak jauh.
Salah satu komponen yang harus diperhatikan adalah ban sepeda motor. Ban berfungsi untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan dan lainnya, selain itu, ban merupakan satu-satunya komponen motor yang bersentuhan langsung denagn aspal.
Baca Juga
"Adanya permasalahan pada ban sepeda motor akan menimbulkan potensi bahaya baik bagi diri sendiri maupun orang lain," buka Ludhy Kusuma, Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora.
Advertisement
Potensi bahaya tersebut meliputi tekanan angin yang tidak sesuai, usia pakai ban, hingga kondisi ban yang sudah aus sehingga menjadi sulit mengontrol setang saat berkendara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tekanan Angin
Yang pasti, pertama periksa tekanan angin. Tekanan angin yang kurang dapat menyebabkan adanya gesekan yang tinggi sehingga ban cepat panas dan mengakibatkan ban cepat robek.
Memeriksa indikasi Tread Wear Indicator (TWI)
Selanjutnya, ban sepeda motor terbuat dari bahan karet yang elastis. Sebaiknya, jika usia sudah mencapai 4 tahun atau pemakaian diatas 40.000 km segera ganti ban dengan yang baru.
Terakhir, ban yang sudah aus atau tipis akan menyebabkan kehilangan daya traksi dan mudah tergelincir saat berkendara.
"Pemilik sepeda motor wajib mengetahui kelayakan ban sepeda motor yang masih bisa digunakan dan kapan waktu yang tepat untuk mengganti ban sepeda motor," ujar Ludhy.
Setiap ban sepeda motor diberi indikasi Tread Wear Indicator (TWI) yang merupakan tanda batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap dipakai, jika kembang ban sudah menyentuh tanda segitiga TWI maka sangat disarankan untuk segera diganti.
Sumber: Otosia.com
Advertisement