Liputan6.com, Jakarta - Raksasa teknologi Lenovo, belakangan diisukan akan menghadirkan sekaligus memproduksi mobil pintar. Langkah ini berhembus pasca mereka mengumumkan adanya lowongan pekerjaan di bidang otomotif.
Namun, setelah postingan tersebut merebak dan meluas, mereka langsung memberikan klarifikasi terkait rumor tersebut.
Baca Juga
Menurut perusahaan, tidak benar bila lowongan pekerjaan yang mereka buka tersebut merupakan langkah perusahaan ingin memproduksi mobil pintar.
Advertisement
Tetapi, talenta yang dibutuhkan oleh perusahaan dimaksudkan untuk menopang industri tersebut dari sisi pengembangan di sektor lain.
Sebagai langkah strategis mereka di tengah maraknya mobil pintar, Lenovo, akan menambahkan laboratorium komputasi otomotif Lenovo dan berfokus pada Research and Development (R&D) serta aplikasi teknologi ini yang tekait dengan kokpit cerdas, mengemudi otonom, dan platform komputasi pusat.
Saat ini, tim R&D komputasi otomotif Lenovo memiliki sekitar 50 anggota staf. Setelah pengumuman lowongan pekerjaan tersebut, mereka ingin merekrut sebanyak 100 pekerja lagi pada akhir tahun.
Di China sendiri, mereka telah mendirikan beberapa pusat laboratorium di Kota Beijing dan Shanghai. Sedangkan untuk cabang komputasi otomotif Lenovo, mereka juga berencana untuk membukanya di Kota Wuhan dan Hefei.
Sejauh ini, Lenovo, telah melakukan banyak investasi di beberapa perusahaan yang terkait otomotif, seperti NIO, salah satu start up otomotif ternama di Cina, raksasa baterai CATL, pengembang teknologi penggerak otonom QCraft, dan pemasok chip Cambricon dan SemiDrive.
Mobil Listrik Suzuki yang Dikembangkan Bareng Toyota Siap Meluncur 2025
Suzuki berencana untuk meluncurkan mobil listrik yang tengah dikembangkan bersama Toyota di India pada 2025.
Disitat dari Asia Nikkei, Selasa (30/8/2022), pabrikan berlambang huruf S ini akan menggunakan platform khusus yang dikembangkan bersama Toyota untuk menghadirkan mobil listrik kompak. Hal tersebut, bertujuan untuk membawa penawaran baru ke pasar Negeri Bollywood.
Sebuah line-up termasuk kendaraan sport tampaknya tengah dipertimbangkan. Langkah ini, akan memperluas kemitraan pembuat mobil Jepang di India, dari hibrida ke listrik.
Meskipun Suzuki adalah penjualan kendaraan penumpang teratas di India, tapi saat ini pangsa pasarnya turun 4,3 poin menjadi 43,4 persen pada tahun fiskal 2021. Data tersebut, diambil dari Society of Indian Automobile Manufacturers.
Saat ini, saingan lokal dan Korea Selatan telah membuat terobosan. Sebagai contoh, Tata Motors telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi pabrik Ford Motor di Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik.
Sementara itu, saat ini Suzuki berencana untuk memperluas penawaran SUV sebagai model yang populer di India dengan tenaga bensin.
Pembuat mobil juga bersiap untuk beralih ke kendaraan listrik, dengan menginvestasikan dana sebesar US$ 388 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik di negara bagian Gujarat Barat pada 2025.
Advertisement