Krisis Chip Berakhir, Penjualan Sepeda Motor 2023 Bisa Tembus 6,5 Juta?

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan sepeda motor terus mengalami perbaikan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia. Bahkan, untuk tahun ini, penjualan roda dua di Tanah Air, optimistis bisa menyentuh di angka 5,1 hingga 5,4 juta unit.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman mengatakan untuk tahun ini penjualan memang masih terkendala krisis chip semikonduktor. Sehingga tahun ini, penjualan hanya tumbuh sedikit dibanding tahun sebelumnya.

Namun, pria yang juga menjabat sebagai Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) mengklaim, krisis chip semikonduktor di Indonesia sudah teratasi.

"Kita sudah selesaikan, Agustus sudah beres, tahun ini sudah. Kalau dilihat dari data Kemenperin yang diolah AISI itu, kelihatan angka marketnya sudah 500 ribuan per bulan lagi," ujar Loman saat ditemui di gelaran IMOS 2022, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022).

Lanjut Loman, dengan sudah berakhirnya krisis chip semikonduktor tersebut, kasus inden berkepanjangan di pasar sepeda motor sudah tidak ada, terlebih setelah Agustus 2022.

"Kecuali permintaan naik sekali. Tapi saya kira, hanya memenuhi yang lalu, kemudian selanjutnya normal," tegasnya lagi.

Lalu, dengan sudah berakhirnya krisis chip semikonduktor ini, apakah untuk tahun depan penjualan sepeda motor di Indonesia bisa kembali menyentuh angka 6,5 juta seperti sebelum pandemi?

Pihak AISI sendiri belum berani memberikan kepastian, terkait penjualan yang bisa mencapai 6,5 juta unit atau tepatnya 6.487.460 unit seperti pada 2019 lalu. Namun, asosiasi yang membawahi merek Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS ini mengatakan untuk tahun depan penjualan pasti tumbuh.

"Saya di AISI belum memutuskan secara final. Nanti kita akan mengadakan rapat akhir tahun, dan akan memastikan untuk tahun depan. Yang pasti tumbuh (penjualan sepeda motor tahun depan)," pungkas Loman.