Liputan6.com, Jakarta - Lamborghini memperluas lini produk SUV-nya dengan menghadirkan varian S dan Performante dari Urus. Menariknya, ada satu model lain yang tengah disiapkan dan akan diperkenalkan pada akhir tahun ini.
Dia adalah Lamborghini Urus plug-in hybrid (PHEV). Belum lama ini, Urus PHEV tertangkap kamera tengah menjalani pengujian cuaca dingin di dekat Lingkaran Arktik.
Bagian ujung depan model prototipe ini terlihat telah direvisi. Lampu depan baru, bemper, dan kap mesin mengalami perubahan, yang dimana kap mesin mobil ini tampak lebih panjang dibanding model biasanya.
Advertisement
Beralih ke bagian belakang, model baru Lamborghini ini memiliki spoiler belakang yang digabung dengan sistem pembuangan empat knalpot yang tampak seperti bumper belakang baru.
Sayangnya, belum ada informasi lebih lanjut tentang apa yang ada di bawah kap mesin mobil ini.
Hingga kini produksen mobil asal Italia itu masih merahasiakan mesin apa yang digendong Urus PHEV. Namun, diperkirakan model ini akan mengadopsi powertrain milik mobil Porsche Cayenne Turbo S E-Hybrid.
Jantung mekanis tersebut memiliki konfugarasi V8 4.0 liter twin-turbo, motor listrik, dan paket baterai 17,9 kWh. Settingan ini memberikan output gabungan sebesar 670 Tk.
Selain menawarkan performa mengesankan, mesin ini juga memiliki efisiensi bahan bakar yang baik.
Porsche 911 GT3 RS Meluncur di Indonesia, Speknya Mendekati Mobil Balap
Porsche 911 GT3 RS meluncur di sela gelaran Porsche World RoadShow (PWRS) 2023 pada 2 Februari 2023 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Spesifikasinya paling mendekat mobil balap dari seluruh varian Porsche 911 yang tersedia saat ini. Bahkan belum lama telah mencetak rekor lap baru di Nurburgring Nordschleife, Jerman.
Pada dasarnya, mobil ini adalah 911 GT3 Cup dengan spesifikasi yang masih legal untuk dijalankan di jalan raya. Penguatan performa pada mesin, chassis, aerodinamika dan sebagainya yang menyeluruh menjadi menu utama dari GT3 RS generasi model berkode 992 ini.
Coupe yang semakin tidak praktis untuk dipakai harian, namun semakin siap dan ganas untuk melahap setiap tikungan di Sirkuit Sentul.
Yang paling kentara perubahannya dibandingkan GT3 adalah eksterior yang semakin ekstrem dan terfokus pada aerodinamika ala mobil balap. Sayap belakang lebih besar, lebar dan tinggi, disertai fungsi DRS (drag reduction system).
Fungsi DRS terintegrasi dengan flap di bagian dalam bumper depan, yang menggeser posisi radiator. Bahkan kompartemen di bonnet depan tidak ada lagi, digantikan oleh sistem fan untuk hasilkan downforce lebih tinggi di depan.
Sisi atas fender depan masing-masing dihiasi dua lubang udara yang fungsinya melepas tekanan udara di ruang spakbor. Terdapat tambahan sirip untuk optimalkan aliran udara pada body, yaitu di samping bumper depan, fender depan, lalu bumper belakang di setiap sisi diffuser yang lebih besar.
Bahkan di bagian atap ada sirip panjang untuk memisah aliran udara panas dan dingin ke bagian buritan. Rangkaian perangkat aero di Porsche 911 GT3 RS diklaim bisa hasilkan downforce sampai 40 kg di kecepatan maksimal.
Ruang roda dihuni oleh velg forged light alloy 20 inci di depan dan 21 inci di belakang. Konsumen ditawarkan opsi Porsche Ceramic Composite Brake untuk performa pengereman yang lebih mantap. Pemangkasan bobot dilakukan via aplikasi carbon fiber reinforced plastic (CFRP) pada body eksterior yang ekstensif.
Secara total, bobot kosongnya 1.482 kg, yang juga hasil dari dipakainya bucket seat karbon dan semakin terondolnya interior. Sisi keselamatan untuk penghuni kokpit didukung oleh rollcage baja, sabuk keselamatan enam titik, dan pemadam api.
Advertisement