Ford Jalin Kemitraan dengan Vale dan Huayou Bikin Pabrik Baterai di Indonesia

PT Vale Indonesia Tbk dan Zhejiang Huayou Cobalt Co dari Cina, mengumumkan kesepakan dengan Ford untuk kerja sama untuk bangun pabrik baterai kendaraan listrik yang lebih terjangkau

oleh Arief Aszhari diperbarui 31 Mar 2023, 14:11 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 14:11 WIB
Ford Motor Co.
Logo Ford Motor

Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk dan Zhejiang Huayou Cobalt Co dari Cina, mengumumkan kesepakan dengan Ford untuk kerja sama untuk bangun pabrik baterai kendaraan listrik yang lebih terjangkau. Ketiganya melakukan penanaman model di Proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL) Blok Pomalaa.

Disitat dari keterangan resmi Ford, proyek HPAL Blok Pomalaa akan mengolah bijih yang disediakan oleh PT Vale Indonesia, dari tambang Blok Pomalaa. Sedangkan pabrik HPAL ini akan beroperasi di bawah naungan PT Kolaka Nickel Indonesia, di kawasan industri nikel Blok Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Barat Daya, Indonesia.

Persiapan lokasi awal Proyek HPAL Blok Pomalaa telah dimulai, dan konstruksi penuh diharapkan dapat dimulai pada 2023, dengan operasi komersial dimulai pada 2026.

Kolaborasi ini akan mengirimkan bahan-bahan penting untuk peralihan industri otomotif ke kendaraan listrik, dan meningkatkan industri manufaktur Indonesia, dan mendukung Ford untuk menghasilkan laju produksi 2 juta kendaraan listrik pada akhir 2026 dan skala lebih lanjut secara bertahap.

Lebih lanjut, proyek pemrosesan nikel tiga arah, bersama dengan perjanjian pasokan terpisah yang sedang dikembangkan dengan Ford dan Huayou untuk bahan aktif katoda prekursor yang penting untuk pembuatan baterai lithium-ion, secara kolektif akan digabungkan dengan sumber nikel Ford lainnya.

"Kerangka kerja ini memberikan kendali langsung kepada Ford untuk mendapatkan nikel yang dibutuhkan, dengan salah satu pendekatan industri berbiaya terendah, dan memungkinkan kami memastikan nikel telah ditambang sejalan dengan target keberlanjutan perusahaan kami, menetapkan standar ESG yang tepat saat kami mengukur," kata Lisa Drake, Vice President industrialisasi Ford Model e EV.

"Bekerja dengan cara ini menempatkan Ford pada posisi untuk membantu membuat EV lebih mudah diakses oleh jutaan orang, dan melakukannya dengan cara yang membantu melindungi manusia dan planet dengan lebih baik," tegas Lisa.

Proyek Strategis Nasional Rp 67,5 triliun

Mengisi baterai mobil listrik
Mengisi baterai mobil listrik (Arief/Liputan6.com)

Sementara itu, Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia mengatakan, perjanjian ini menunjukkan bukan hanya tentang apa yang pihaknya tambang. Namun, proses yang dilakukan juga benar, dengan menanamkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Hasilnya adalah kolaborasi unik dengan pembuat mobil global Ford, untuk memproses mineral global terkemuka Huayou untuk berinvestasi bersama dalam proyek ini.

"Kerja sama global ini sejalan dengan visi Indonesia untuk membangun ekosistem EV domestik, dan menjadikan PT Vale sebagai kontributor penting dalam mengatasi tantangan dekarbonisasi dunia, dengan investasi yang akan menghasilkan manfaat ekonomi lokal dan memastikan pemanfaatan sumber daya nikel Indonesia secara optimal," tegas Febriany.

Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari ground breaking Blok Pomalaa PT Vale Indonesia November lalu. Blok ini merupakan Proyek Strategis Nasional dengan investasi hingga Rp 67,5 triliun, dan diperkirakan akan menghasilkan 12.000 pekerjaan konstruksi.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya