Liputan6.com, Jakarta - Umumnya mobil ambulans itu berjenis All Purpose Vehicle (APV). Namun, belum lama ini Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten baru saja membeli mobil Mitsubishi Pajero Sport terbaru untuk dijadikan ambulans.
Penampakan Pajero yang disulap jadi mobil ambulans itu menjadi heboh di kalangan masyarakat. Kabarnya, Mobil Sport Utility Vehicle (SUV) tersebut dibeli dari anggaran APBD tahun 2023 yang bernilai sekitar Rp 900 juta.
Baca Juga
‘’Sebenarnya ambulans ini sejak pertama sudah ada di sekretariat DPRD, tetapi terakhir saya cek sudah tidak layak digunakan bahkan sudah tidak bisa dioperasikan karena usianya sudah puluhan tahun makanya kita membeli ambulans," ucap Sekretaris Dewan Deden Apriandhi di Gedung DPRD Provinsi Banten, dikutip dari antara, Rabu (10/5/2023).
Advertisement
Menurut situs resmi Mitsubishi Motors, satu unit Pajero Sport 2023 ini dijual pada kisaran Rp 567-735 juta. Deden mengungkapkan mobil ambulans tersebut hasil katalog dari LKPP dan memiliki alat-alat medis terlengkap dari mobil ambulans lain.
Menurutnya, mobil ambulans ini memiliki berbagai kelengkapan alat-alat medis di antaranya, elektrokardiogram (EKG) atau rekam jantung, alat sirkulasi oksigen dan darah, selang oksigen, serta lampu operasi.
Selain itu, ia menjelaskan kalau mobil ambulans tersebut merupakan salah satu bentuk pelayanan untuk Sekretariat DPRD baik anggota maupun pegawai yang ada di DPRD Banten. Bukan hanya anggota sebagai fasilitas DPRD Banten saja, Deden juga mengatakan mobil ini juga dapat digunakan masyarakat umum.
"Kita harus menyiapkan layanan kesehatan untuk anggota, pegawai DPRD, masyarakat, disabilitas, dan sebagainya,’’ tuturnya.
Layanan Tidak Dipungut Biaya
Kemudian, ia menegaskan bahwa layanan ambulans ini tidak dipungut biaya alias gratis. Dalam hal ini, Deden berharap mobil ambulans baru tersebut bisa bermanfaat bukan saja bagi sekretariat DPRD, tetapi juga buat masyarakat sekitar.
‘’Layanan ini tidak dipungut biaya atau gratis, Kita juga sudah kordinasi bersama pihak Polres Serang dengan Kanit Gakum Lantas Polres Serang kota mengingat tingkat kecelakaan di Palima-Boru masih sangat tinggi dan selalu sulit untuk evakuasi karena pergerakan ambulans dari rumah sakit dan klinik terdekat cukup kesulitan," pungkasnya.
Advertisement