Liputan6.com, Jakarta - Penjualan mobil listrik di Indonesia terus mengalami perkembangan cukup pesat. Bahkan, komunitas pengguna roda empat ramah lingkungan ini juga semakin banyak alias terus menjamur di Tanah Air.
Salah satunya, adalah komunitas yang memang mengawal kebijakan pemerintah terkait transportasi ramah lingkungan tersebut, yaitu Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 yang disebut Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (Koleksi).
Baca Juga
"Kami memposisikan diri sebagai mitra produsen dan pemerintah dalam edukasi, literasi, dan sosialisasi kendaraan listrik. Selain itu, kami juga mengadvokasi kebijakan dan regulasi serta menjadi mitra pemerintah dalam proses perbaikan dan pemutakhiran regulasi dan kebijakan terkait kendaraan listrik," ujar Arwani Hidayat, Ketua Koleksi dalam keterangan resmi, Senin (26/6/2023).
Advertisement
Saat ini Koleksi telah berusia dua tahun. Dalam perayaan hari jadinya, bertempat di Marketing Gallery The Branz Apartemen BSD, yang dihadiri oleh para stake holder terkait mobil listrik mulai dari pembuat kebijakan (pemerintah), pabrikan (industri), APM/dealer, dan penyedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), pengguna atau pemilik mobil listrik, serta pihak-pihak terkait.
"Selain itu, komunitas ini juga memantapkan tekad untuk berpartisipasi dalam menghijaukan lingkungan dan menciptakan udara yang lebih bersih melalui penggunaan kendaraan listrik sesuai dengan motto Go Green, Save Earth," tambah Rahman Elly, Penasehat Koleksi.
Saat ini Koleksi sudah memiliki 160 anggota, yang teregistrasi. Sedangkan di forum media sosial, Koleksi memiliki sekitar 300 sampai 400 anggota.
Anggota Koleksi sendiri saat ini sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia mulai dari Jabodetabek, Banten, Bandung, Yogyakarta, beberapa kota di Jawa Timur, Bali, Medan, Palembang, dan Lampung.
Semakin Canggih, Mobil Listrik Tesla Bisa Dicas Tanpa Kabel
Tesla melaporkan tengah melakukan pembicaraan untuk membeli perusahaan start-up di Jerman, yang memiliki spesialisasi dalam teknologi pengisian daya nirkabel.
Dengan begitu, bisa membuat pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini melakukan pengisian baterai tanpa kabel alias wireless charging.
Disitat dari Carscoops, Minggu (25/6/2023), ini merupakan gagasan yang lebih masuk akal, ketimbang ide soal pengisian daya tanpa melibatkan manusia.
Awalnya, Tesla ingin membuat pengisian daya tanpa sentuhan manusia dengan mengandalkan robot. Caranya, kabel akan mencari sendiri soket pengisian di mobil yang berada di garasi.
Namun, gagasan tersebut sangatlah rumit, dan membutuhkan riset panjang. Bahkan, menurut banyak sumber, pabrikan milik Elon Musk ini sedang dalam pembicaraan atau mungkin sudah membeli perusahaan kecil bernama Wiferion yang berasal dari Freiburg, Jerman.
Perusahaan ini didirikan pada 2016, yang fokus mengerjakan teknologib pengisian baterai tanpa kabel.
Advertisement