Mau Jalan-Jalan Bersama Keluarga Naik Mobil Kesayangan, Jangan Sembarangan Menggelar Kasur

Selama masa libur sekolah, jalanan menuju lokasi wisata akan lebih padat dibandingkan dengan hari biasa. Jika Anda mengemudikan mobil sendirian, tentu dibutuhkan waktu beristirahat ketika menghadapi kemacetan panjang.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 03 Jul 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2023, 09:00 WIB
Ramai-Ramai Liburan
Mau Jalan-Jalan Bersama Keluarga Naik Mobil Kesayangan, Jangan Sembarangan Menggelar Kasur

Liputan6.com, Jakarta - Selama masa libur sekolah, jalanan menuju lokasi wisata akan lebih padat dibandingkan dengan hari biasa. Jika Anda mengemudikan mobil sendirian, tentu dibutuhkan waktu beristirahat ketika menghadapi kemacetan panjang.

Solusi paling mudah adalah tidur, namun tidak bisa asal tidur di rest area atau pom bensin. Dilansir Auto2000, ada beberapa hal harus diperhatikan saat memutuskan untuk tidur di dalam mobil, berikut informasinya :

Cari Lokasi Parkir yang Aman

Bagaimana jika Anda tetap akan tidur karena hanya menyetir sendirian dan sudah melewati jumlah jam mengemudi dalam sehari? Hindari tidur di area tertutup seperti basement karena sirkulasi udara di dalam area ini kurang baik yang membuat gas racun tidak bisa keluar.

Cari tempat yang dirasa benar-benar aman, kalau di rest area atau pom bensin, cari lokasi yang berdekatan dengan pos penjagaan atau keramaian seperti mini market. Jika tidur di malam hari dan udara tidak panas, Anda dapat mematikan mesin dan AC mobil serta cukup membuka jendela.

Bahaya Gas Beracun Bagi Tubuh Manusia

Seseorang dapat mati lemas bila kadar oksigen di dalam kabin menurun dan kadar gas karbon monoksida (CO) naik, biasanya berasal dari gas buang mesin mobil. Sifat gas ini yang tidak bau membuat korban tidak menyadari potensi bahaya. Sirkulasi AC yang tertutup mempercepat proses penyebaran gas beracun.

Dalam kadar tertentu, gas CO masih aman untuk manusia. Tetapi, ketika kadar CO meningkat dan kadar oksigen di dalam darah turun, tubuh akan keracunan dan lemas hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Dalam banyak kasus bahkan korban tidak tahu dirinya keracunan gas berbahaya.

Ketika mobil berjalan, risiko keracunan gas CO jauh lebih kecil karena Anda dalam kondisi sadar dan langsung merasakan ada yang tidak beres. Embusan udara juga akan mendorong gas beracun dari kolong mobil ke belakang dan tidak naik ke dalam kabin.

Tidur dengan AC Mobil Nyala

Kalau tetap mau menyalakan AC, buka jendela sekitar 2 cm di depan sisi kiri dan kanan untuk membantu sirkulasi udara. Atau dapat pula memilih posisi Open pada menu sirkulasi AC mobil supaya udara segar bisa masuk.

Pasang target waktu tidur dengan alarm ponsel, misalnya 30 menit. Alarm juga membuat Anda tidak tidur terlalu pulas dan tersadar jika ada masalah seperti kesulitan bernapas. Segera bangun dan buka pintu mobil bila merasa mual, pusing, atau perasaan tidak nyaman lainnya. Bunyikan klakson bila merasa kesulitan bernapas dan butuh bantuan orang lain.

 

Pakai Kasur di Dalam Mobil

Kasur boleh dipakai untuk tidur di dalam mobil hanya dalam kondisi berhenti. Apapun alasannya, seperti supaya anak dapat tidur dan bermain dengan tenang, jangan menggelar kasur untuk dipakai saat mobil berjalan. Saat kendaraan bergerak, semua penumpang tanpa terkecuali wajib duduk sesuai posisi bangku dan menggunakan seatbelt.

Secara teori, segala sesuatu yang tidak terikat dalam kendaraan akan bergerak dengan kecepatan yang sama. Misalkan mobil melaju dengan kecepatan 80 km/jam, penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman akan melesat dalam kecepatan 80 km/jam saat tabrakan. Tentu Anda tidak mau anak kesayangan terlempar akibat tidur di kasur saat mobil berjalan.

Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya