Liputan6.com, Jakarta - Federal Oil yang merupakan lini merek dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) telah menjadi salah satu sponsor tim Gresini Racing selama satu dekade. Dan MotoGP 2023 menjadi musim paling sukses bagi tim balap asal Italia itu di kasta tertinggi balap motor dunia.
"Ini merupakan salah satu pencapaian terbaik Federal Oil bersama Gresini Racing sepanjang 1 dekade terakhir, kedua pembalap mampu tampil kompetitif sepanjang musim 2023 untuk menunjukkan talenta mereka dalam menaklukan setiap balapannya," terang Rommy Averdy Saat, Consumer Brand General Manager PT EMLI dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/11/2023).
Baca Juga
"Apresiasi kepada seluruh Tim Gresini Racing atas pencapaian ini, dan khususnya kepada tim mekanik yang mampu membuat motor pasti makin nyaman digunakan oleh kedua pembalap, serta Fabio Di Giannantonio yang musim ini merupakan musim terakhirnya dengan Federal Oil dan Tim Gresini Racing setelah 3 musim bersama di kelas Moto2 dan MotoGP," tambahnya.
Advertisement
Lebih lanjut ia menyampaikan, persaingan di musim depan pastinya akan lebih menarik lagi dengan bergabungnya Marc Marquez di tim Gresini Racing MotoGP. Dirinya berharap, pembalap Spanyol berjuluk "Baby Alien" itu bisa menjadi juara dunia.
"Bergabungnya pembalap yang memiliki pengalaman dan koleksi juara dunia di MotoGP akan menjadi nilai lebih bagi Tim Gresini Racing MotoGP," ujar papar Rommy Averdy.
"Tentunya harapan besar di musim depan dari Federal Oil tidak hanya meraih sebanyak-banyaknya kemenangan, tapi juga untuk bisa meraih gelar juara dunia bersama Tim Gresini Racing MotoGP," sambungnya.
Sekadar informasi, pada MotoGP 2023 Alex Marquez yang mampu mengakhiri musim di peringkat 9 klasemen dengan koleksi 177 poin. Sementara Fabio Di Giannantonio harus puas mengakhiri musim di peringkat 12 klasemen dengan 158 poin.
Balapan Terakhir Diggia Bersama Gresini Racing
Pada MotoGP Valencia 2023 yang menjadi seri penutup balapan di musim ini, Fabio Di Giannantonio harus kehilangan podium 2 yang diraihnya. Dirinya diganjar penalti 3 detik akibat melanggar tekanan ban minimal dan memaksanya turun peringkat ke posisi keempat.
"Kami melakukan balapan yang luar biasa dan tim pantas mendapatkannya. Kami ingin menang, dan kami mencoba segalanya hingga tikungan terakhir. Pecco melakukan pekerjaannya dengan luar biasa, ada alasan mengapa dia menjadi juara dunia," kata pembalap yang akrab disapa Diggia tersebut.
"Sebaliknya, kami mengakhiri musim yang luar biasa dan saya mengucapkan selamat tinggal kepada tim hebat, yang dengannya saya menghabiskan momen-momen fantastis," tutupnya.
Advertisement