Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) tengah mengusulkan adanya Hari Motor Listrik Nasional. Adapun tanggal yang dipilih adalah, 29 November.
"AISMOLI mengusulkan kepada pemerintah supaya ada Hari Motor Listrik Nasional," ungkap Ketua Umum AISMOLI, Budi Setiyadi dalam kegiatan Ina Buyer EV Expo 2023 di Smesco, Jakarta pada Rabu (29/11/2023).
Budi berharap, dengan adanya adanya Hari Motor Listrik Nasional gaungnya makin besar. Dengan harapan semakin banyak masyarakat yan nantinya beralih ke kendaraan listrik.
Advertisement
Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah Kementerian Koperasi dan UMKM, Koko Haryono juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mencanangkan Hari Sepeda Motor Listrik Nasional.
Budi mengutip data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menunjukkan bahwa saat ini ada sebanyak 52 brand motor listrik yang terdaftar di Indonesia.
“Di Kemenperin tercatat ada sekitar 42 brand (motor listrik). Sedangkan yang sudah ikut jadi anggota AISMOLI 38 brand,” bebernya.
“Kami juga mendapat banyak pengajuan (keanggotaan) baru, banyak brand baru yg segera bergabung,” lanjut Budi, tanpa menyebut jumlah secara spesifik.
Penjualan Motor Listrik di Tahun Ini Masih Jauh dari Target
Total penjualan sepeda motor listrik di sepanjang tahun ini nampaknya masih jauh dari target yang dicanangkan pemerintah Indonesia. Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyebut, penjualan motor listrik sampai dengan Oktober 2023 baru mencapai 15 ribu unit.
Dengan begitu, target penjualan sebanyak 200 ribu unit di tahun ini dari pemerintah tidak akan tercapai. Padahal pemerintah sudah memberikan subsidi untuk pembelian motor listrik.
"Penjualan motor listrik dengan skema bantuan dari pemerintah sudah mencapai 15 ribu unit. Target penjualan 200 ribu unit (dari pemerintah) kalau sekarang mungkin gak tercapai. Mungkin sampai akhir tahun bisa sampai 25 ribu unit," terang Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi saat ditemui di Inabuyer EV Expo 2023 baru-baru ini.
Dirinya menyebut, ada sejumlah faktor yang membuat penjualan motor listrik yang belum maksimal meski pemerintah telah berikan subsidi.
"Salah satu kendalanya adalah secara infrastruktur dealer mereka yang belum sampai daerah-daerah," kata Budi.
Sekadar informasi, saat ini Aismoli memiliki 38 anggota. Budi menyebut, setidaknya masih ada empat merek lagi yang tengah mengajukan NIK di Kementerian Perindustrian.
Dan sejauh ini sudah ada 17 pabrik yang memproduksi motor listrik dengan TKDN di atas 40 persen. Budi juga menyatakan, masih ada beberapa merek lagi yang tengah berjuang untuk bisa memproduksi motor listrik dengan TKDN di atas 40 persen.
"Perkiraan saya dalam waktu dekat bisa sampai 20 pabrik," kata dia.
Advertisement