Liputan6.com, Jakarta - Ford telah memulai langkah untuk mengatasi kekhawatiran konsumen terkait fasilitas pengisian daya baterai mobil listriknya. Pasalnya, konsumen pabrikan asal Amerika Serikat ini dapat mengakses ribuan jaringan Supercharger milik Tesla di Amerika Utara.
Disitat Carscoops, Ford sendiri mengklaim bahwa menjadi merek non-Tesla pertama yang bisa mengakses fasilitas pengisian baterai canggih ini.
Baca Juga
Ford telah membuka pendaftaran untuk skema yang memberikan kebebasan kepada pemilik Mustang Mach-ES dan F-150 Lightning untuk bebas mengisi daya, di lebih dari 15 ribu Supercharger dengan menggunakan adaptor khusus.
Advertisement
Pemilik lama, ditambah dengan pembeli baru Ford akan memiliki waktu hingga 30 Juni untuk mengajukan permohonan adaptor secara gratis. Dan setelah periode tersebut, pengajuan ini akan dikenakan biaya sebesar US$230.
Adaptor ini menggandakan jumlah pengisi daya cepat yang tersedia di BlueOval Charge Network, sehingga totalnya menjadi 28.000 di Amerika Utara, di mana pengemudi sudah memiliki akses ke 98.000 pengisi daya yang lebih lambat.
Namun mulai tahun depan, Ford akan melengkapi mobil listrik barunya dengan konektor NACS, yang berarti hanya pengemudi Mach-E dan Lightning lama yang memerlukan adaptor tersebut.
Skema Pemilik Ford Gunakan Supercharger Tesla
Pengemudi dapat menemukan dan memesan Supercharger dengan cara yang sama seperti pengisi daya lainnya di jaringan BlueOval, dengan menggunakan aplikasi FordPass atau melalui aplikasi Charge Assist (segera berganti nama menjadi Public Charge) di layar sentuh kendaraan listriknya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Elon dan tim Tesla atas kolaborasi erat mereka, dan kepemimpinan Tesla dalam membantu mengubah kehidupan begitu banyak pelanggan kendaraan listrik melalui peningkatan akses pengisian daya," kata Presiden dan CEO Ford Jim Farley.
Advertisement