Liputan6.com, Bangkok - Lamborghini, jenama asal Italia yang dikenal akan emosi mesin dari supercarnya, telah mengumumkan tengah mengembangkan supercar listrik pada 2028 untuk dipasarkan secara global, dan Thailand akan menjadi salah satu negara ASEAN yang akan mendapatkannya pada tanggal debut.
Supercar itu adalah Lamborghini Lanzador, supercar Lambo pertama penganut penggerak listrik yang kini masih berupa konsep.
Baca Juga
Disitat dari Bangkok Post, Francesco Scardaoni, direktur regional Automobili Lamborghini Asia-Pasifik mengatakan bahwa Thailand akan menjadi sasaran karena dirinya melihat negara ini sebagai pasar yang signifikan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi untuk mobil mewah.
Advertisement
Pada tahun 2023, Asia-Pasifik mengalami pertumbuhan pasar sekitar 4 persen, dengan total 2.660 unit Lambo dikapalkan dari total lebih dari 10.000 unit secara global.
Di Asia-Pasifik, pasar utama Lamborghini adalah China, disusul Jepang, Korea Selatan, Australia, Taiwan, India, dan Thailand.
"Tahun lalu, pasar India mencapai penjualan di atas 100 unit, sedangkan pasar Thailand kurang dari 100 unit. Kedua pasar tersebut menunjukkan tanda-tanda positif," ujar Scardaoni dikutip dari Bangkok Post, Selasa (21/5/2024).
Terkait dengan maraknya mobil-mobil super mewah asal Negeri Tirai Bambu yang diprediksi akan membanjiri pasar Asia termasuk Thailand saat Lanzador sudah keluar dari pabrik, Scardaoni tidak ambil pusing karena jenama berlogo banteng kuning tersebut menyasar segmen yang berbeda.
"Pembuat mobil China yang berinvestasi di Thailand mendapatkan pangsa pasar dan menghadirkan tantangan, namun Lamborghini tetap tidak khawatir," katanya.
Menurutnya, Lamborghini tetap jadi simbol merek super mewah yang unik dengan desain berkualitas tinggi yang akan terus menarik pengguna.
Lamborghini Lanzador Akan Berusaha Membangkitkan Emosi dari Motor Listrik
Belum banyak terungkap apa yang akan dibenamkan ke dalam desain konsep bodywork biru bersudut Lanzador listrik. Namun, dengan moncong khas Lambo, Lanzador diklasifikasikan sebagai crossover.
Mobil listrik ini menawarkan tempat dua tempat duduk di depan, diikuti oleh sepasang jok yang jauh lebih kecil di belakang.
Di balik desainnya yang seakan ingin membawa pesawat ruang angkasa ke jalan umum, masih banyak yang meragukan bagaimana supercar ini akan memiliki emosi dari drivetrain listriknya.
Begitu pula Lamborhini yang masih malu-malu mengungkapkan bagaimana deru mesinnya. Mereka belum siap membahas topik sulit menghadirkan emosi setara mesin V10 dan V12 khas Lambo dari motor listriknya.
Namun yang pasti, Lamborghini masih menyusuri potensi beberapa frekuensi yang dihasilkan oleh motor listrik Lanzador, tidak untuk meniru suara pembakaran murni.
Karena menurut Chief Technical Officer Lamborghini, Rouven Mohr kepada Wire, upaya meniru suara mesin pembakaran internal akan sangat artifisial.
Advertisement