Penjualan Tesla Turun di 2024, Pertama Kalinya dalam 12 Tahun

Penjualan kendaraan listrik Tesla terjun di 2024 dibandingkan tahun 2023, total penurunannya dibandingkan tahun lalu mencapai 1,1 persen.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Jan 2025, 08:11 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 08:11 WIB
Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan kendaraan listrik Tesla mengalami penurunan di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari firma analitik Global Data, sebagaimana dikutip dari Driving, Senin (6/1/2025), penjualan Tesla turun 1,1 persen dibandingkan tahun lalu.

Untuk diketahui, tahun lalu Tesla menjual 1,79 juta kendaraan listrik. Sekadar informasi, penurunan penjualan ini menjadi yang pertama kalinya terjadi pada Tesla sepanjang 12 tahun terakhir.

Padahal, berbagai upaya dilakukan Tesla untuk menggenjot performa penjualan mereka tahun lalu. Untuk pasar Kanada misalnya, Telsa memberikan bonus berlipat ganda untuk penjualan produk Tesla tertentu. Bahkan, suku bunga pembiayaan juga diturunkan 0 persen untuk produk lain.

Sementara di pasar lain, Tesla menawarkan kehadiran fasilitas supercharging gratis. Penjualan Tesla sempat terkatrol 2,3 persen pada kuartal empat 2024, namun, hal ini masih kurang baik untuk meningkatkan penjualan mobil mereka dibanding tahun 2023.

Terlepas dari itu, penjualan Tesla di Tiongkok malah naik 8,8 persen ke rekor tertinggi di 2024. Ada lebih dari 657.000 pembeli mobil listrik Tesla, demikian menurut Reuters. Jumlah tersebut hampir sepertiga dari pasar globalnya.

Model Tesla Dianggap Mulai Ketinggalan Zaman?

Bersama Elon Musk, Donald Trump Terpantau Saksikan Laga Utama Ultimate Fighting Championship
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump (kiri) bersama CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, dan Donald Trump Jr menyaksikan pertarungan dalam UFC 309 di Madison Square Garden, New York, pada 16 November 2024. (Kena Betancur/AFP)

Dari sumber Driving, ada anggapan, kedekatan Elon Musk, sang CEO Tesla dengan presiden terpilih Donald Trump jadi salah satu alasan penurunan penjualan Tesla. Pasalnya, sejauh ini kendaraan listrik merupakan topik hangat dengan permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Hal lain yang diduga jadi alasan turunnya penjualan Telsa terkait dengan model mobil listrik mereka yang tampaknya sudah ketinggalan zaman, karena mengusung desain serupa dengan yang rilis tahun 2020. Kecuali untuk Cybertruck mereka.

 

Tren Penjualan Mobil Listrik Terus Naik

Tesla Cybertruck di Malaysia
Tesla Cybertruck akan dipamerkan di Malaysia, namun tidak untuk dijual. (PaulTan)

Bicara penjualan kendaran listrik, secara keseluruhan terjadi pertumbuhan sekitar 7,5 persen di tahun 2025 dibandingkan tahun lalu. Jumlah penjualannya pun tumbuh hampir 50 persen.

BYD, produsen kendaraan listrik asal Tiongkok mengklaim telah menjual 1,77 juta mobil listrik mereka secara global pada 2024, tanpa penjualan di Amerika Utara.

Sementara, Ford menjual hampir 100.000 kendaraan listrik, hanya segelintir dari total 2,08 juta kendaraan listrik yang terjual.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya