Pilkada Serentak Tertunda karena Asap?

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan kemungkinan tersebut di Graha BNPB.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Okt 2015, 16:52 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 16:52 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar wilayah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua tengah dilanda bencana kabut asap. Ada kemungkinan, pilkada serentak 2015 ditunda jika kabut asap masih pekat.

"Pilkada serentak ditunda kalau pada 9 Desember masih ada asap tapi enggak ditunda tahun berikutnya, hanya ditunda dalam hitungan hari," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Menurut dia, pihaknya sedang memetakan daerah yang terdampak asap dan memiliki kemungkinan tidak bisa melaksanakan pilkada serentak.

Namun, dia mengusahakan pengiriman logistik untuk pilkada tepat waktu di lokasi.

"Untuk pengiriman logistiknya semua sudah berjalan, tapi jangan sampai hari H-nya itu masyarakat enggan ke TPS karena ada asap yang tebal, gempa bumi, gunung meletus. Jadi bisa tertunda tapi hanya lokal," ujar Tjahjo.

Saat ini, 19 orang meninggal dunia akibat bencana asap. Hingga 26 Oktober lalu, pihak berwenang pun sudah menetapkan 95 tersangka dalam kasus pembakaran hutan dan lahan. Puluhan tersangka yang disidik itu terdiri dari 49 korporasi dan 56 perorangan yang terlibat dalam pembakaran lahan.

Presiden Jokowi akan langsung terbang dari Amerika Serikat menuju Palembang untuk memantau perkembangan pemadaman asap.

Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan jumlah titik api saat ini sebanyak 507 buah. Bencana asap ini sudah terjadi sejak 25 Agustus 2015. Selama itu, pemerintah sudah berupaya maksimal untuk melakukan pemadaman. (Bob/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya