Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi dengan santai kemungkinan adanya koalisi gemuk antara PDIP, Gerindra, PKB, dan partai lain untuk mengalahkannya di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Dengan nada bercanda, Ahok menyatakan, dirinya tidak akan kalah gemuk dengan koalisi yang akan ada.
"Gue juga sudah gemuk kok,"ujar Ahok di Balai Kota Jakarta pada Senin 30 Mei 2016.
Sosok Ahok dinilai parpol kuat dalam pertarungan Pilgub DKI Jakarta 2017. Tak mengherankan, bila kemudian banyak parpol akan berkoalisi.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan, ajang pilkada adalah domain partai politik, sehingga adanya koalisi gemuk atau tidak, merupakan bagian dari demokrasi yang dijalankan parpol.
Baca Juga
Adapun Partai Hanura menjadi salah satu partai yang menyatakan diri mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Ketua Umum Partai Hanura Jenderal Purn TNI Wiranto bahkan mengaku tidak terusik dengan adanya beberapa partai yang akan membentuk koalisi untuk melawan Ahok. Menurut dia, hal itu bagian dari demokrasi.
"Ya biar aja, itu kan bebas berkoalisi. Jadi kalau Pilkada DKI ini biarlah mengalir sebagaimana biasa, sudah ada aturannya, sudah ada undang-undang sudah ada penyelenggaraannya sudah ada pemilihnya. Ya biarkan saja partai berkoalisi," ujar Wiranto usai membuka munas pertama Srikandi Hanura di Jakarta, Senin 30 Mei 2016.
Heru Ngalah untuk Djarot?
Sementara itu, Ahok dengan nada bercanda membenarkan bahwa bakal calon gubernurnya lewat jalur independen, Heru Budi Hartono mengundurkan diri sebagai wakilnya.
"Enggak ngomong mundur, mungkin beliau mau ngalah buat Pak Djarot kali," seloroh Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin 30 Mei 2016.
Ahok mengaku baru mendengar isu kemunduran Kepala BPKAD itu dari pencalonan cawagubnya.
"Enggak tahu aku, abis kamu (wartawan) gosip ya gosip aja kita. hahaha," kata Ahok sembari tertawa.
Sebelumnya, Heru membantah kabar pengunduran dirinya. Bahkan dia mengaku baru mendengar kabar itu.
Di kesempatan yang sama, Heru menjelaskan ketidakhadiran pada acara TemanAhok Fair karena posisi ia masih sebagai pegawai negeri sipil DKI Jakarta. Dengan demikian, menurut dia, kurang etis.
"Itu isu (mundur) darimana?" ujar Heru.
Advertisement