Basarah PDIP Nilai Ahok Naikkan Elektabilitas dengan 'Drama'

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyindir Ahok karena tidak pernah sowan ke PDIP.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Jul 2016, 20:17 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 20:17 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan calon terkuat dalam Pilkada DKI 2017. Elektabilitas calon gubernur (cagub) petahana ini mencapai 53,4 persen. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Ahmad Basarah pun mengucapkan 'selamat' kepada Ahok.

Walaupun, dia menilai Ahok menaikkan rating dengan menyajikan banyak 'drama'.

"Pertama, saya nyatakan selamat kepada partai yang sudah lebih dahulu mendukung Ahok. Saya dengar juga ada dukungan partai baru yang memberi dukungan ke Pak Ahok," ungkap Basarah saat acara Diskusi dan Rilis Survei Pemilih DKI dan Kinerja Petahana di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

"Drama politik diciptakan sedemikian rupa, walhasil Ahok dipilih gubernur sebelum calon-calon yang lain. Padahal mereka semua juga belum mendeklarasikan untuk mencalonkan diri (maju Pilkada DKI Jakarta 2017)," tambah dia.

Basarah yang dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini kemudian melontarkan sindiran ke Ahok. Dia mengungkit soal Ahok yang awalnya diusung partai politik (parpol) namun bermanuver dengan TemanAhok di jalur independen.

"Anda (Ahok) harus berterima kasih pada Gerindra karena dilahirkan di sana. Ahok dilahirkan di partai politik," ujar Basarah.

Dia pun menilai majunya Ahok sampai menjadi Gubernur DKI Jakarta sekarang juga berkat dukungan Megawati setelah Joko Widodo menjadi Presiden RI. Kala itu, kata Basarah, Ahok dilantik menjadi gubernur di Istana Negara.

"Cuma bedanya sejak wakil gubernur hingga jadi gubernur, tidak pernah Ahok datang ke kantor PDIP. Tapi meski begitu, PDIP tetap memberi instruksi untuk memberi dukungan pada Ahok hingga selesai pemerintahan," sindir Basarah.

Bagi dia, hasil survei SMRC juga tidak mengejutkan. Menurut dia, Ahok sedang dimanjakan oleh kelas menengah yang mendukungnya maju dalam bursa pemilihan DKI 1.

"Kami tidak akan mendukung calon di luar partai. Kami tidak rela menyerahkan 28 kursi kami (untuk dukung Ahok). Yang pasti kami tidak akan mendukung perseorangan," tegas Basarah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya