Tarik Ulur Rencana Kenaikan PPN 12% di Januari 2025, Plus Minusnya?

Setnov Minta Golkar Banten Menangkan Wahidin-Andhika

Pasangan Wahidin Halim-Andhika Hazrumy diusung tujuh partai, yakni Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, PKB, PKS, dan PAN.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 23 Sep 2016, 09:01 WIB

Diterbitkan 23 Sep 2016, 09:01 WIB

20160517-Penutupan Munaslub Golkar, Saingan Setnov Tak Hadir

Ketua Partai Golkar terpilih Setya Novanto memberikan pidato dalam Penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Nusa Dua, Bali (16/5). Setya Novanto terpilih setelah Ade Komarudin menyatakan tak melanjutkan pertarungan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) mewajibkan kepala daerah di Provinsi Banten memenangkan pasangan Wahidin Halim (WH)-Andhika Hazrumy (Aa) di Pilkada Banten 2017.

"Saya instruksikan kepada kepala daerah dari Partai Golkar terus berjuang untuk bersama memenangkan WH-Andhika, inilah kekuatan kita," kata Setya Novanto saat menyampaikan sambutan di hadapan ribuan massa pendukung Wahidin Halim-Andhika Hazrumy di Waterboom Tembong Jaya, Kota Serang, Banten, Kamis 22 September 2016.

Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu meyakini dengan koalisi gemuk yang diikuti tujuh partai tak akan menyulitkan pemenangan Wahidin Halim-Andhika Hazrumy.

"Saya yakin dengan tujuh partai pengusung pasangan WH-Andhika menang. Apalagi dengan tim pemenangan yang kompak dan solid dan target pasti menang," tegas dia.

Pasangan Wahidin Halim-Andhika Hazrumy diusung tujuh partai, yakni Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, PKB, PKS, dan PAN.

Wahidin Halim merupakan mantan wali kota Tangerang dua periode, sedangkan Andhika merupakan anak pertama dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang tersandera kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak dengan menyuap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi M Akhil Mokhtar senilai Rp 1 miliar.

Hadir dalam deklarasi Wahidin-Andhika yakni Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Sekjen Golkar Idrus Marham, politikus Demokrat Roy Suryo, politikus Gerindra Desmon Mahesa, dan politikus PAN Yandri Susanto.