Israel Beralih Fokus dari Gaza ke Tepi Barat Palestina

Apa maksud Israel dari peralihan fokus ini?

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Jan 2025, 07:22 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 07:22 WIB
Seorang pria melambaikan bendera Palestina saat kendaraan lapis baja Israel bergerak selama operasi militer di kamp pengungsi Nur Shams, Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (29/8/2024).
Seorang pria melambaikan bendera Palestina saat kendaraan lapis baja Israel bergerak selama operasi militer di kamp pengungsi Nur Shams, Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (29/8/2024). (Dok. AP/Majdi Mohammed)... Selengkapnya

Liputan6.com, Ramallah - Beberapa hari setelah gencatan senjata di Jalur Gaza, kepala layanan keamanan Israel Shin Bet Ronen Bar mengindikasikan bahwa fokus negaranya kini beralih ke kelompok bersenjata Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Ronen Bar mengatakan Israel sedang menjalankan serangan multi-front, namun "sekarang, saatnya Samaria (Tepi Barat utara)."

Militer Israel telah melancarkan operasi militer besar-besaran di sekitar Kota Jenin sejak Selasa (21/1/2025). Demikian seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/1).

Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi menyatakan pihaknya akan menjadikan Jenin tempat yang berbeda melalui tekanan militer terus-menerus.

Kendaraan-kendaraan militer Israel kini mengendalikan pintu masuk ke rumah sakit utama di Jenin dan telah memblokir akses ke kamp pengungsi Jenin. Jalan-jalan menuju kamp tersebut, beberapa di antaranya dihancurkan oleh buldoser militer, dijaga oleh kelompok kecil tentara.

Pada Kamis (23/1), sekelompok pria, perempuan, dan anak-anak meninggalkan kamp tersebut, melewati kendaraan militer dan puing-puing, dengan suara ledakan dan tembakan terdengar di belakang mereka.

"Saya tinggal di Jalan al-Awda dan saya yang terakhir pergi. Tidak ada lagi orang di sana," kata Adel, seorang sopir taksi.

Adel mengatakan tentara telah menjatuhkan selebaran di kamp, yang menyuruh orang-orang untuk meninggalkan rumah mereka.

"Semua orang harus pergi sebelum pukul 17.00," ujarnya. "Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan mereka lakukan."

Banyak orang yang meninggalkan kamp pada Kamis, sambil membawa anak-anak, hewan peliharaan, dan tas plastik berisi pakaian, mengatakan mereka telah menerima instruksi dari tentara Israel untuk pergi – baik melalui pengumuman dari drone atau truk atau melalui selebaran.

BBC mengonfirmasi melihat foto selebaran yang telah dijatuhkan di dalam kamp dan mendengar rekaman yang diyakini berasal dari pengumuman Israel, mendukung pernyataan yang disampaikan oleh para warga.

Klaim Israel

Operasi Militer Israel di Tepi Barat
Sementara tentara Israel membombardir Jalur Gaza yang diblokade, penggerebekan juga dilakukan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki. Penggerebekan ini juga mengakibatkan penahanan warga Palestina. (AP Photo/Majdi Mohammed)... Selengkapnya

Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengaku kepada wartawan bahwa tidak ada "perintah evakuasi sama sekali" bagi penduduk Jenin.

"Orang-orang di Jenin yang tidak terlibat dalam terorisme bebas untuk pergi, menjauh dari tindakan kami," klaim dia, seraya menyebut laporan tentang perintah evakuasi sebagai berita palsu, yang mungkin disebarkan oleh pendukung Hamas.

Israel mengklaim tujuannya adalah menghancurkan kelompok bersenjata di sana – yang didukung oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina – serta mencegah mereka melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran Israel. Israel juga khawatir Tepi Barat akan menjadi fokus berikutnya bagi pengaruh dan senjata Iran.

Namun, operasi militer Israel dengan nama "Tembok Besi" ini juga mendapat dukungan dari mereka yang tidak hanya ingin melanjutkan perang di Jalur Gaza, melainkan juga berambisi untuk menganeksasi Tepi Barat.

Sebelas warga Palestina dilaporkan tewas dalam operasi tersebut dan puluhan lainnya terluka, termasuk dua pria yang diduga membunuh tiga orang Israel dalam penembakan awal bulan ini.

Qutaiba Shalabi dan Mohammed Nazzal tewas setelah baku tembak sengit dengan tentara Israel pada Rabu (22/1) malam di Burqin, sebelah barat Jenin.

Hamas mengklaim mereka sebagai pejuangnya.

Bagaimanapun, warga sipil turut menjadi korban tewas terbesar dalam operasi Israel. Salah satunya Ahmed al-Shayeb adalah seorang pemilik toko ponsel di Jenin.

Warga setempat menegaskan bahwa Ahmed al-Shayeb adalah seorang pengusaha terkenal, bukan militan.

Dia ditembak mati oleh pasukan Israel saat mengemudi di jalan dekat kamp pengungsi Jenin, dengan anak laki-lakinya yang berusia 10 tahun, Taym, juga berada di dalam mobil.

"Mereka mulai menembak, dan sebuah peluru mengenai dia," kata Taym kepada wartawan saat pemakaman ayahnya pada Rabu.

"Dia mengatakan, 'Ya Allah, Ya Allah,' lalu mobilnya menabrak trotoar. Saya melihat dua kendaraan tentara Israel mendekat. Mereka mulai menembak ke arah mobil, namun saya melompat keluar dan berlari."

Tentara Israel mengatakan insiden tersebut sedang dalam penyelidikan.

Mirip Gaza

Operasi Militer Israel di Tepi Barat
Tentara Israel terlihat di Balata, sebuah kamp pengungsi Palestina di Nablus, Tepi Barat, Kamis (23/11/2023). Penyerbuan tentara Israel ke wilayah permukiman warga ini menewaskan seorang warga Palestina dan melukai tiga lainnya. (AP Photo/Majdi Mohammed)... Selengkapnya

Banyak warga lokal mengungkapkan bahwa serangan kali ini terasa berbeda dari banyak serangan Israel lainnya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Jalur Gaza.

"Ini berbeda kali ini – mereka menyerang di mana-mana. Ini seperti Gaza," kata seorang pria saat dia meninggalkan kamp pada Rabu.

Di sampingnya, Kefah Sehwal yang berusia 52 tahun mengatakan dia telah kehilangan 15 anggota keluarganya dalam 15 bulan terakhir.

"Setelah apa yang terjadi pada (pasukan Israel) di Gaza, reaksinya ada di sini," tutur dia. "Mereka membalasnya pada kami."

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, berbicara tentang "pergeseran strategi" untuk operasi ini. Dia mengatakan bahwa pelajaran dari Jalur Gaza bukan hanya untuk menghilangkan teroris, namun juga untuk menghentikan mereka agar tidak kembali.

Rencana itu tidak berhasil di Jalur Gaza. Belum jelas apakah itu akan berhasil di Jenin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya