Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus membangun komunikasi dengan partai Golkar, Nasdem, dan Hanura, terkait pembentukan tim pemenangan bersama.
"Tentu ada pemenangan bersama. Itu diwajibkan KPUD DKI. Kita terus komunikasi dengan partai lain. Kan masih lama. Tunggulah dalam beberapa hari ini. Kita tunggu hasil laporan kesehatan dan lainnya," ucap Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga kepada Liputan6.com, Selasa (27/9/2016).
Dia tidak menepis adanya tim pemenangan yang dibentuk oleh partainya sendiri. Di mana ini sudah bergerak lama.
Advertisement
"Kita memang sudah mempersiapkan dari lebaran. Dari fraksi DPR dan DPRD DKI untuk bekerja bersama-sama mengkoordinir, menggerakkan struktural partai di dua atau tiga kecamatan. Sebut saja tim merah itu partai dan tim putih itu tim pemenangan bersama," jelas Eriko.
Selain itu, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan para relawan Ahok maupun Djarot. Sehingga, semuanya bisa dikoordinasi dengan baik untuk memenangkan pasangan tersebut.
"Ada relawan juga. Misalnya, TemanAhok, kan juga banyak. Kami juga punya pengalaman 2012 dan 2014 dalam mengkoordinasikan. Ini semua harus dibagi. Supaya semua punya peran ke bawah," kata Eriko.
Terkait nama Sekretaris DPD PDIP DKI Prasetio Edi Marsudi yang disebut Ahok bersedia menjadi tim pemenangan, Eriko menyebut tak masalah.
"Itu bisa saja. Ahok dan Djarot juga bisa meminta siapa saja. Tapi ini kan semua akan tetap dikomunikasikan dulu dengan partai lain," kata Eriko.
Masih kata dia, hingga saat ini belum ada nama yang akan menjadi ketua tim pemenangan. Terkait status Nusron Wahid yang tak lagi menjadi koordinator tim pemenangan, dirinya mengisyaratkan bisa bergabung sepanjang sesuai dengan aturan.
"Intinya komunikasi sedang dilakukan. Saya belum tahu siapa yang nanti akan memimpin. Waktu masih panjang. Tapi yang sudah bergabung, tak bisa kita abaikan. Tapi kita akan menyesuaikan aturan," pungkas Eriko.