Faktor Ini Bikin Elektabilitas Agus-Sylvi Meningkat

Agus memiliki ketegasan dari latar belakang militer namun tetap santun. Itu jawaban persoalan sebagian warga Jakarta yang mengkritik Ahok.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Nov 2016, 06:45 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 06:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaidillah Badrun mengatakan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni tinggi lantaran bisa merespons keinginan warga Jakarta.

"Agus ini mampu menangkap isu yang diingini publik. Keinginan warga DKI diterima dengan baik. Misal, fokus tangani orang miskin di Jakarta, Ahok enggak bicara itu," ungkap pria yang karib disapa Ubed ini di Restoran Pulau Dua Jakarta, Senin 14 November 2016.

Ia pun mengingat salah satu pernyataan Agus yang akan memberikan bantuan kepada masing-masing warga miskin di Jakarta sekitar Rp 400 ribu. Ubed menambahkan ada sekitar 384 ribu warga Jakarta yang tergolong kurang mampu.

"Bagi pemilih menengah ke bawah itu sesuatu yang menjanjikan dan rasional. Di saat yang sama, Agus beri solusi modal Rp 50 juta bagi usaha menengah ke bawah untuk merubah wajah kemiskinan di DKI. Itu mendongkrak elektabilitas Agus," papar dia.

Badrun menilai pasangan Agus dan Sylvi pun merupakan kombinasi yang cukup ideal. Mereka berasal dari etnis Jawa dan bahkan Sylvi adalah orang Betawi.

"Agus dipilih Betawi karena secara etnis orang Jawa, pemilih Jakarta mayoritas Jawa. Betawi ada di Sylvi, yang lain enggak ada asli Betawi. Karena etnisitas cukup memberi pengaruh terhadap Agus dan Sylvi," ujarnya.

Alasan lain, kata Ubed, adalah karakteristik dari Agus. Menurutnya, Agus memiliki ketegasan dari latar belakang militer namun tetap santun. Ia menganggap itu sebagai jawaban dari persoalan sebagian warga Jakarta yang mengkritik Ahok yang dinilai tegas namun kurang santun.

"Naiknya Agus adalah performa personal. Jadi personal Agus dia memadukan karakter tegas dan santun. Itu kan jawaban dari kritik Ahok, Ahok tegas tapi tak santun. Nah ini beberapa faktor elektabilitas Agus lompat lampaui Ahok dan Anies," tandas Ubed.

Sebelumnya, Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) merilis hasil surveinya. Dan berdasarkan hasil survei, elektabilitas Agus-Sylvi mencapai 27,6 persen; Anies-Sandi sebesar 25,9 persen; Ahok-Djarot adalah 24,6 persen. Sementara yang tidak menjawab atau rahasia sebanyak 21,9 persen. Survei tersebut margin of error-nya kurang lebih 2,8 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya