Bambang Widjojanto Sebut Politik Dinasti Rentan Korupsi

Juru bicara Anies-Sandi ini juga mengkritisi bahwa kinerja tak sesuai janji saat kampanye ke masyarakat juga sebagai tindak koruptif.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Des 2016, 10:14 WIB
Diterbitkan 10 Des 2016, 10:14 WIB
20161209- Anies Sandiaga dan BW Peringati Hari Anti Korupsi-Jakarta- Yoppy Renato
Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (kanan) saat memperingati Hari Anti Korupsi di Posko Cicurug, Jakarta, Jumat (9/12). Masuknya BW ke Tim Anies-Sandi untuk berjuang bersama melawan korupsi. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) berpendapat, sistem politik yang menurunkan kekuasaan pada garis keturunan berpotensi menjadi cikal bakal penyelewengan. Menurut dia, kehadiran politik dinasti ini rentan melakukan praktik korupsi.

"Banyak contoh kekuasaan dinasti di Indonesia diendus KPK dan akhirnya pelakunya ditetapkan sebagai tersangka," kata pria yang karib disapa BW saat menyampaikan di Cicurug, Jakarta Pusat, Jumat 9 Desember 2016.

Juru bicara Anies Bswedan-Sandiaga Uno ini juga mengkritisi, kinerja tak sesuai janji saat kampanye ke masyarakat juga sebagai tindak koruptif.

"Ketika tugas dan kewajiban tidak ditujukan dengan kemaslahatan (masyarakat) maka itu sudah termasuk tindakan koruptif," papar BW.

Ke depan, kata dia, integritas adalah hal penting menyikapi peliknya masalah di Ibu Kota, mulai dari kemiskinan, penyerapan anggaran, termasuk korupsi. Dipandang memenuhi sosok berintegritas, BW pun tak segan menjalankan tugas sebagai jubir pasangan calon nomor urut tiga ini dalam Pilkada DKI 2017.

Program utama Anies-Sandi dinilai BW memiliki integritas dengan penciptaan lapangan kerja kewirausahaan yang tidak sekedar 'bagi-bagi duit'.

"Mereka satu-satunya calon yang akan menyediakan 200 ribu lebih (wirausaha) buat orang yang akan dituntaskan kemiskinannya bukan karena duit Rp 10 juta, Rp 50 juta, Rp 1 miliar. Tidak. Tapi dibangun (kewirausahaannya)," BW memungkasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya