Ahok: Bu Sylvi Pernah Distafkan, Tanya Kenapa?

Namun, Ahok tidak menyebut secara rinci kapan dan apa penyebab Sylvi distafkan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jan 2017, 13:51 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2017, 13:51 WIB
20170127-Cagub-Saling-Lempar-Pertanyaan-FF
Cagub DKI nomor 2 Basuki T Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan dari pasanganya lawannya saat debat kedua Cagub DKI-Jakarta, Jumat (27/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, pernah distafkan atau nonjob ketika menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Hal ini menanggapi sikap cawagub Sylviana yang sempat mengacungkan jempol ke bawah saat perdebatan terjadi dengan pasangan Ahok-Djarot.

"Dia pernah distafkan lo. Coba tanya Bu Sylvi kenapa distafkan," ungkap Ahok di halaman Masjid Al Huda Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2017).

Namun, Ahok tidak menyebut secara rinci kapan dan apa penyebab Sylvi distafkan. Ahok mengindikasikan Sylvi tidak cukup cakap dalam menjalankan birokrasi di DKI.

"Bu Sylvi adalah salah satu PNS yang enggak menguasai semua urusan sebetulnya. Namanya PNS, kalau enggak ada kesalahan besar, enggak mungkin distafkan," kata Ahok.

Ahok dan Sylvi sempat adu argumen sengit saat debat Cagub DKI 2017 putaran dua, Jumat, 27 Januari kemarin. Sylvi mengkritik dengan menyebut Ahok bekerja sendiri tanpa percaya dengan anak buahnya.

"Saat ini ada ketidakharmonisan antara eksekutif dengan DPRD, terutama terkait dengan pembahasan anggaran karena gubernur saat ini one man show," ujar Sylviana saat debat.

Ahok pun menanggapinya dengan menyebut Sylviana kurang memahami penyusunan anggaran berbasis kinerja. "Birokrat lama memang banyak yang tidak memahami hal ini. Padahal ini sudah digunakan sejak 2001 dan 2006 digunakan nasional. Terlihat sekali Bu Sylvi tidak paham dengan Undang-Undang Keuangan Berbasis Kinerja," ujar Ahok.

Mendengar pernyataan Ahok itu, Sylviana tersenyum dan mengacungkan jempolnya ke bawah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya