Strategi Partai Pengusung Ahok - Djarot Hadapi Putaran Dua

Yorrys menambahkan, hingga saat ini tim pemenangan Ahok-Djarot terus melakukan koordinasi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Mar 2017, 09:20 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 09:20 WIB
Ahok - Djarot
Ahok - Djarot

Liputan6.com, Jakarta Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai membenarkan, kalau hari ini ada pertemuan antara partai-partai politik pengusung pasangan calon (paslon) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Ia mengatakan, partainya diwakili oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.

"Ace yang ikut, dia ketemu di tempat Nasdem, pasti tentang strategi," ujar Yorrys di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin 6 Maret 2017.

Menurut dia, pada Minggu 5 Maret malam lalu sudah diberitahukan soal masalah Ahok yang melakukan aksi walkout saat acara bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Bagi Golkar, kata Yorrys, itu hanyalah bagian dari dinamika demokrasi saja.

"Tadi malam sudah diumumkan kan yang ada masalah dikit tentang Ahok walkout segala macam. Itu bagian dari dinamika demokrasi aja," kata dia.

"Nah sekarang kita ini kerja kan simultan. Ada yang memang kerja di bawah seperti saya, gimana lakukan canvasing terhadap data-data yang dimiliki, terutama di daerah bagian selatan dan timur. Kemudian ada bidang yang bicara di bagian elit, kayak Sekjen. Cuma Sekjen sekarang lagi di luar kota makanya Ace sebagai Sekret yang ketemu," imbuh dia.

Yorrys menambahkan, hingga saat ini tim pemenangan Ahok-Djarot terus melakukan koordinasi. Tak hanya itu, mereka pun mencoba mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di putaran pertama Pilkada DKI.

"Kita punya keyakinan lebih memantapkan konsolidasi ini. Berkat kerja-kerja keras yang kita lihat di hasil pertama walaupun tantangannya cukup berat, artinya ada hampir 1 juta pemilih yang tidak ikut memilih dengan kategori yang beda-beda," imbuh dia.

Jumlah 1 juta tersebut, Yorrys menjelaskan, karena pemilih tidak hadir, terprovokasi, ataupun ada penyelenggara pemilu yang menyulitkan proses-proses administrasi.

"Itu semua kita sudah bikin data lengkap. Sekarang kita lakukan program-program canvasing aja untuk berikan kekuatan confident terhadap para pemilih (Ahok-Djarot)," tukas Yorrys.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya