Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul Akan Diterapkan Secara Nasional

Program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang diusungnya di DKI Jakarta akan segera diterapkan sebagai program nasional.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Mar 2017, 23:44 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2017, 23:44 WIB
Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul Akan Diterapkan Secara Nasional
Program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang diusungnya di DKI Jakarta akan segera diterapkan sebagai program nasional.

Liputan6.com, Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang diusungnya di DKI Jakarta akan segera diterapkan sebagai program nasional oleh pemerintah pusat. Menurut Ahok, program KJMU di Jakarta sekaligus sebagai uji coba program nasional.

“Ada Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul. Ini akan dicontek lagi di nasional nanti. Jadi Jakarta ditugaskan untuk uji coba,” ujar Ahok.

Menurut Ahok, langkah yang diambil pemerintah pusat untuk mencontek program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), lantaran dia dan Presiden RI Joko Widodo memiliki pemikiran yang sama. Ahok dan Jokowi menginginkan semua anak dapat mengenyam pendidikan, baik mereka yang tergolong kalangan atas, maupun kalangan menengah ke bawah.

“Karena pikirannya sama, jadi cocok. Pikiran beliau (Pak Jokowi) sederhana saja, bagaimana orang yang penghasilannya pas-pasan atau enggak punya penghasilan itu, anak-anak turunannya bisa sekolah sampai kuliah, makanya dia keluarkan KJP,” kata Ahok.

Program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) sendiri merupakan bentuk kerja sama antara Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta dengan 30 universitas yang berada di Indonesia. Program ini sendiri diketahui memiliki anggaran dana sebesar Rp 2,7 Triliun. Ahok berharap dengan adanya program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), banyak warga Jakarta yang dapat berkuliah di sejumlah kota di Indonesia dengan program tersebut.

Melalui program KJMU, pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP) nantinya dapat melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat Perguruan Tinggi. Ahok mengungkapkan, fokus beasiswa adalah bagi siswa yang berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sementara untuk besaran biaya beasiswa yang akan dikucurkan untuk tiap mahasiswa per tahunnya akan berbeda antara satu kota dengan yang lainnya.

“Kita maunya seluruh perguruan tinggi negeri yang ada di negeri kita ini adalah target kerjasama. Jadi orang Jakarta bisa milih kuliah di mana saja. Kami fokuskan ke perguruan tinggi negeri,” ucap Ahok.

Sebagai catatan, 30 universitas di Indonesia yang melakukan kerja sama KJMU yakni Universitas Islam Sunan Ampel, Universitas Islam Purwakarta, Universitas Islam Raden Fatah Palembang, Universitas Negeri Lampung, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sulawesi Barat, Insititut Seni Budaya Bandung, Universitas Islam Syekh Nurjati, Universitas Singaperbangsa Karawang dan Universitas Islam Tulungagung.

Selain itu, terdapat juga Universitas Gorontalo, Universitas Veteran Jakarta, Universitas Islam Bandung, , Universitas Islam Bandung, IAIN Bengkulu, Universitas Andalas, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Negeri Tirtayasa, Universitas Sembilan Belas November Kolaka, Politeknik Bandung dan Universitas Islam Salatiga.

Kemudian 9 universitas lainnya adalah, UPN Veteran Jawa Timur, IAIN Matara, IAIN Sultan Maulana Hasanudin, UIN Jatim, IAIN Surakarta, Universitas Airlangga, Universitas Pattimura, STAIN Kediri dan IAIN Lampung.

Ahok mengatakan, sejak adanya program KJP dan KJMU, tidak ada lagi anak-anak di Jakarta yang pergi ke sekolah menggunakan tas dan sepatu yang tidak layak pakai atau rusak. Para orangtua juga tidak perlu lagi pergi ke pegadaian agar dapat membiayai anak-anak mereka sekolah hingga perguruan tinggi.

“Setelah program kami dijalankan, mana ada lagi orang pakai sepatu butut, tas butut, sekolah? Enggak ada lagi. Ada enggak yang ke pegadaian untuk kenaikan tahun ajaran baru? Enggak ada lagi,” ucap Ahok.

(*)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya