Usai Deklarasi Kampanye Damai, Gus Ipul-Puti Langsung Blusukan

Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno langsung tancap gas ke sejumlah daerah untuk kampanye damai Pilkada Jatim 2018.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Feb 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2018, 17:00 WIB
Gus Ipul. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gus Ipul. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Bangkalan - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno langsung tancap gas ke sejumlah daerah untuk menjalankan misi kampanye damai pilkada Jatim 2018. Gus Ipul blusukan ke Pasar Rakyat Blega, Bangkalan, Senin (19/2/2018).

Dalam kunjungannya kali ini, Calon Gubernur nomor urut 2 ini menyapa para pedagang di Pasar Blega. Ia terlibat berdialog interaktif dan menanyakan bagaimana kondisi perekonomian para pedagang di kawasan Pulau Madura ini. Mulai dari pendapatan harian, hingga taraf kehidupan mereka.

Para pedagang setempat menyambut kedatangan Wakil Gubernur dua periode itu, bahkan tak jarang meminta untuk berfoto bersama. Gus Ipul menyalami dan berdialog satu persatu dengan warga dan pedagang.

Gus Ipul juga sempat coba menjahit di kios jahit yang ada di dalam pasar. Saat bertemu pedagang pakaian, Gus Ipul membeli baju dan sabuk khas Madura dan langsung dia kenakan. Celurit dan sabit khas Madura juga sempat dia beli sebagai oleh-oleh dibawa ke Surabaya.

Menurut Gus Ipul, Pasar Blega merupakan salah satu pusat perekonomian di Madura. "Kalau orang mau ke Sampang, Sumenep dan Pamekasan, pasti lewat Pasar Blega ini," ungkap dia.

Ia menambahkan, revitalisasi pasar menjadi penting untuk dilakukan. Dengan adanya revitalisasi, tingkat penjualan pedagang diyakini dapat leboh baik. Selain itu juga menimbulkan suasana yang kondusif untuk melakukan kegiatan transaksi jual-beli.

"Bahkan kebijakan ini dinilai pro perempuan. Melihat pasar menjadi tempat dimana kaum perempuan banyak beraktifitas," tutur Gus Ipul. Sehingga bisa meningkat indeks pembangunan perempuan.

Tantangannya, sambung dia, sejauh mana dialog dapat dibangun menjelang revitalisasi dilakukan. Banyak pedagang yang merasa khawatir, revitalisasi membuat pendapat mereka menurun. Padahal, justru perbaikan pasar ini berdampak positif bagi penjualan.

"Kedatangan ini menjadi bagian kita menjalin dialog dengan pendagang dan meyakinkan mereka, langkah ini justru dapat menaikkan penjualan mereka. Dan juga bisa bersaing," kata dia. Sekaligus memetakan pasar mana yang diprioritaskan pembangunannya.

Selain itu, komitmen revitalisasi pasar tradisional ini sejalan dengan arah pembangunan ekonomi kerakyatan yang ditawarkan Gus Ipul-Puti untuk Jawa Timur.

 

 

Puti Blusukan

Gus Ipul-Puti. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gus Ipul-Puti. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mengunjungi pekerja-pekerja perempuan di Kabupaten Malang. Cucu Bung Karno itu melihat keuletan kerja kaum hawa untuk memperkuat ekonomi keluarga, Senin (19/2/2018).

Di Pakis, pasangan nomor urut 2 itu bertemu dengan pekerja perempuan di sentra kerajinan batik tradisional dan konveksi bordir Istana Bordir. Puti Guntur Soekarno melihat langsung proses membordir. Dikerubuti puluhan perajin, yang mengajak foto bersama, Puti mencoba ikut membordir dan membatik.

"Luar biasa! Ibu-ibu yang hebat. Karya kreatifnya bagus. Mereka ikut menyangga pertumbuhan industri kreatif. Gus Ipul dan saya ingin, kita perkuat jejaring ke industri fesyen nasional dan internasional," ujar Puti.

Ia terlihat antusias mendalami kerajinan bordir dan batik, yang dipandu pekerja dan manajer perusahaan. Puti Guntur Soekarno punya hobi mengenakan busana karya desainer-desainer muda kreatif.

"Saya kira industri tradisional semacam ini, banyak jumlahnya di Jawa Timur," kata Puti. Ia melihat Malang Raya, yang mencakup kota, kabupaten dan Kota Batu, merupakan kawasan yang sektor ekonomi kreatifnya tumbuh dengan baik.

Puti bercerita pernah membeli busana karya desainer muda Surabaya yang ia ketahui dari Instagram. Busana itu dipadu kreasi bordir dari perajin asal Malang dan Pasuruan. Dan karya itu sangat dipuji pelaku fesyen nasional.

"Saya berharap, dari Jatim akan semakin banyak terlahir pelaku fesyen berkelas nasional dan internasional," kata Puti.

Dari situ ia memahami keterhubungan industri fesyen rumahan dengan industri kreatif berkelas nasional dan internasional sekalipun. Ia terinspirasi untuk memperkuat ekonomi keluarga, yang tiang punggungnya adalah para perempuan perajin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya