Liputan6.com, Makassar Jika nantinya terpilih menjadi Gubernur Sulsel periode 2018-2023, calon Gubernur Sulsel, HM. Nurdin Abdullah berjanji akan membangun rumah sakit sekelas RS. Wahidin Sudirohusodo di tiap Kabupaten/Kota di Sulsel. Khususnya yang jaraknya jauh dari Kota Makassar.
"Coba bayangkan ada warga di Kabupaten Luwu Timur misalnya sedang sakit parah. Lalu dirujuk ke RS Wahidin yang ada di Makassar. Itu berapa jam sampainya. Orang yang sehat saja dalam perjalanan kelelahan gimana dengan orang yang sakit," kata Nurdin Abdullah ketika menghadiri rapat kordinasi DPD Pos Perjuangan Rakyat (Pospera) di salah satu hotel di Makassar, Senin 5 Maret 2018.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, infrastruktur jalan yang ada juga perlu dibenahi agar jalur transportasi mulus. Dengan begitu, kata dia, selain sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Sulsel kedepannya, dalam masalah di atas tadi, tentunya masyarakat tidak lagi membutuhkan waktu yang lama dalam perjalanan ke Makassar.
"Kita butuhkan meski jarak jauh tapi waktu tempuh singkat atau tidak terlalu lama dalam perjalanan. Jarak antara kabupaten yang dekat dari Makassar saja terasa sangat jauh karena macet dan ruas jalan yang sempit. Inilah kondisi yang ada di Sulsel," terang Nurdin Abdullah.
Â
Petani Paling Penting Diperhatikan
Dan tak kalah pentingnya, menurut dia, para petani yang ada di Sulsel harus diperhatikan. Seluruh negara maju yang ada, kata Nurdin Abdullah, seluruh petaninya makmur karena merekalah yang menjadi penopang atau penyanggah sebuah daerah.
"Saya sangat sedih dengar lagu berjudul darah juang. Dimana petani dan buruh bernasib miris. Padahal tanpa mereka mana ada bisa begini. Di negara maju justru petani yang harus makmur dibanding pegawai," ungkap Nurdin Abdullah.
Bupati Bantaeng yang berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman itu mengakui untuk menjadi seorang kepada daerah memang dibutuhkan seorang yang jujur, komitmen dan berintegritas. Sehingga apa yang menjadi masalah diatas terutama masalah nasib petani tadi semua dapat teratasi.
"Sikap inilah yang saya jadikan prinsip dalam membangun Kabupaten Bantaeng tanpa harus membebani APBD. Kejujuran dalam mengatur pemerintahan menjadi satu-satunya sarana saya membangun Bantaeng yang dulunya dikenal sebagai daerah terisolir. Termasuk urus petani," Nurdin Abdullah menandaskan.
Advertisement