Liputan6.com, Jepara - Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Sentra Kerajinan Ukir Mulyoharjo, Kabupaten Jepara. Ia mengapresiasi ukiran-ukiran karya anak muda lulusan SMP.
Salah satu yang dikunjungi Ganjar Pranowo adalah Galeri Maya Saafia. Pemiliknya, Ulfi, adalah pemuda 28 tahun. Lulus SMP, ia tak meneruskan sekolah dan menekuni seni ukir.
Ketika Ganjar datang, Ulfi sedang mengukir sebuah akar kayu menjadi bangau.
Advertisement
"Kalau dijual berapa ini," tanya Ganjar.
"Yang ini ya tiga jutaan, kalau naga bisa tujuh juta, " kata Ulfi.
Baca Juga
Ganjar kemudian memperhatikan ukiran Naga yang dimaksud Ulfi. Ukiran dua meter itu digarap Ulfi sendiri dalam waktu dua bulan. Hasil ukiran Ulfi bervariasi. Rata-rata figur hewan. Salain naga dan bangau, ada juga kuda, ikan koi, rajawali, gajah dan lainnya. Hasil kerajinan itu dijual bervariasi dari ratusan ribu sampai belasan juta.
"Banteng ono rak (Banteng ada nggak)?" tanya Ganjar.
Ulfi lalu menunjukkan patung banteng dalam posisi siaga berduel. Tertarik pada figur tersebut, Ganjar Pranowo pun membelinya.
Â
Kala Ganjar Mengukir
Ganjar mencoba juga cara mengukir. Ia diminta meneruskan ukiran yang telah dikerjakan oleh Ulfi.
"Wah, ternyata saya bisa ngukir," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, keterampilan yang dimiliki Ulfi dan para pengrajin ukir lain mesti ditularkan kepada masyarakat, terutama di kalangan pemuda. Belajar tidak harus di sekolah saja, bisa juga belajar sebagai satu ketrampilan.
Agar anak muda tertarik, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan seni ukir di Kabupaten Jepara harus dibangun dan ditambah. Selain untuk mengembangkan kemampuan ukir anak muda, juga melestarikan budaya lokal Jepara.
Sekolah formal khusus ukir akan mendorong lulusannya lebih terarah, mulai dari gaya ukir, karakter, teknik, termasuk cara memasarkan.
Advertisement