Survei: Nasdem Tuai Elektabilitas Selama Pilkada, PKS Tak Stabil

Menurut hasil survei, Partai paling terdampak elektabilitasnya adalah Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan kurva relatif stabil dalam ajang Pilkada.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Jun 2018, 09:06 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2018, 09:06 WIB
ilustrasi pilkada serentak
ilustrasi pilkada serentak

Liputan6.com, Jakarta - Rilis Survei Charta Politika terhadap Pilkada di empat provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menunjukan adanya dampak terhadap elektabilitas partai yang memberi dukungan dalam Pilkada. Menurut hasil survei, Partai paling terdampak elektabilitasnya adalah Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan kurva relatif stabil di keempat provinsi tersebut.

"Partai Nasdem adalah menjadi satu-satunya partai dengan sebaran relatif merata di empat wilayah tersebut. Perolehan suara mereka selalu di atas 3 persen. Di Banten, mereka meraih 3,3 persen suara, di Jabar 6,2 persen, Jateng 4,2 persen, dan Jatim 5,1 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, dalam rilis hasil survei di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2018).

Seperti di Banten, lanjut Yunarto, Nasdem mengusung pasangan Rano Karno (petahana) dengan Embay Mulya Syarief. Nasdem bergerak bersama oleh PDI Perjuangan dan PPP. Untuk Jawa Barat, Nasdem mengusung pasangan calon Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum).

"Sedangkan di Jateng dan Jatim, Nasdem mendukung pasangan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP. Jatim sendiri, Nasdem diketahui mendukung Pasangan Khofifah-Emil Dardak, bersama koalisi partai politik Demokrat, Golkar, PPP, PAN, dan Hanura," jelas dia.

Menengok partai lain, PKS bisa dikatakan salah satu yang kurang stabil. Elektabilitasnya di keempat provinsi tersebut membuahkan kurva naik turun.

"Jabar dan Banten relatif menjadi salah satu daerah utama mereka dengan 7,1 persen (Banten) dan 8,2 persen (Jabar). Tapi, begitu dibandingkan dengan Jatim, suara mereka di bawah 2 persen atau cuma 1,8 persen," lanjut Yunarto.

Yunarto menjelaskan, ketidakstabilan PKS di empat provinsi tersebut tidak semata disebabkan sosok diusung. Melainkan, faktor demografis politik yang berbeda, juga turut berpengaruh.

 

Tak Terlena

Terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem Martin Manurung menanggapi baik hasil survei Charta Politika tehadap partainya. Menurut dia, tren positif menunjukkan bahwa masyarakat di Tanah Jawa mulai mengenal Nasdem sebagai partai dengan gerakan politik tanpa mahar yang terus didengungkan.

"Hampir semua calon yang didukung Nasdem berada dalam level yang kompetitif. Bahkan memiliki elektabilitas tertinggi untuk Jabar dan Jateng," kata dia.

Namun Martin menegaskan, bahwa hasil ini tidak akan membuat Nasdem terlena. Pihaknya masih berkeras menembus target elektablitas nasional di angka 10 persen di seluruh Pulau Jawa.

"Kami harus lebih keras bekerja. Sebab, target di Pulau Jawa adalah meraih dua digit suara. Jadi Paling tidak kami harus meraih suara di atas 10 persen," Martin menandasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya