Liputan6.com, Bandung Juru Bicara tim pemenangan pasangan nomor urut 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Adi Nugroho mengatakan, pihaknya melakukan pengawalan suara secara manual. Sekitar 81 ribu saksi disiapkan untum mencatat perolehan suara di 74.944 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 27 kabupaten/kota.
Dari jumlah saksi itu, 5.000 orang merupakan saksi cadangan jika saksi yang telah ditunjuk berhalangan hadir.
Advertisement
Baca Juga
"Kita siapkan saksi cadangan yang 'ready' sebagai pengganti jika ada saksi yang berhalangan, misalnya sakit. Itu semua kami lakukan sebagai upaya pengawalan data perolehan suara pada formulir C1 sebagai data paling real bukti perolehan suara," ujar Adi dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Selasa, 26 Juni 2018.
Lanjut Adi, ketika sudah memegang data perolehan suara pada lembar C1 di tangan saksi, maka akan mudah mendeteksi penyimpangan suara sekecil apapun pada hasil akhir rekapitulasi suara di KPU.
"Dengan memegang formulir C1, maka kita tidak kuatir jika terjadi penyimpangan suara di KPU," tegasnya.
Selain itu, tim Deddy-Dedi juga telah menyiapkan sejumlah relawan yang siap memantau di luar TPS. Menurutnya, proses pemungutan suara harus benar-benar diawasi secara ketat, mengingat banyaknya indikator modus penyimpangan suara seperti pemilih bodong setelah terungkapnya kasus temuan ribuan e-KTP palsu beberapa waktu lalu.
Risaukan Sistem IT KPU Jabar
Selain memantau proses pemilihan suara secara manual, pemantauan secara ketat sistem IT KPU juga dilakukan tim Deddy-Dedi untuk penghitungan suara.
"Bagaimana sistem IT harus diawasi karena ini juga tempat terjadinya kecurangan. Mengingat satu yang saya harus terus terang, bahwa (SDM) di bidang IT (KPU Jabar) ini memiliki kekerabatan dengan salah satu calon, tidak usah saya sebut namanya," ujar Deddy Mizwar.
Deddy menegaskan, pihaknya bukan mencurigai tanpa alasan terhadap pihak KPU, tetapi langkah itu sebagai antisipasi demi hasil hajat demokrasi yang bersih dan transparan.
Maka, tim pemenangannya termasuk saksi di tiap TPS, dibekali sejumlah perangkat teknologi informasi sebagai penunjang transparansi hasil pemungutan suara tersebut.
"Kami juga mengawal bagaimana penggunaan android, fasilitas foto, laptop, atas hasil perolehan suara di TPS. Begitu pula dengan tim IT kami, siap mengawal proses rekapituasi suara di KPU, agar siapa yang bermain (tindak kecurangan) di situ, urusannya penjara," tegas Demiz, sapaan akrabnya.
Selanjutnya, ia meminta masyarakat untuk turut mencegah upaya-upaya money politik atau politik uang.
"Laporkan kalau hal itu terjadi ke Panwaslu atau Bawaslu supaya tidak terjadi degradasi sistem demokrasi," pintanya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat di agar warga yang sudah 17 tahun ke atas atau yang sudah memiliki hak suara agar menggunakan hak suaranya.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement