Kalah Pilkada Jatim, PDIP Klaim Sosok Puti Diterima Masyarakat

Stempel cucu Soekarno itu pun gagal bagi Puti dalam mendulang suara di Pilkada Jatim.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2018, 08:47 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 08:47 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kruistiyanto menyampaikan arahan di hadapan bakal calon legislatif (Liputan6.com/Putu Merta)
Sekjen PDIP, Hasto Kruistiyanto menyampaikan arahan di hadapan bakal calon legislatif (Liputan6.com/Putu Merta)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP menelan pil pahit karena kalah dalam Pemilihan Gubernur di sejumlah provinsi. Salah satunya Jawa Timur yang mana PDIP mengusung Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno. Puti sendiri merupakan cucu dari Presiden RI pertama Indonesia, Soekarno.

Stempel cucu Soekarno itu pun gagal bagi Puti menduduki kursi orang nomor dua di Jawa Timur.

Menanggapi itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa figur Puti diterima masyarakat Jatim. Baginya perjuangan keponakan ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut tak sia sia.

"Kalo kita lihat sebenarnya arahnya sangat positif, pergerakannya cukup kuat. Kami mengevaluasi dan mbak Puti sendiri menyatakan tidak ada yang sia-sia dengan perjuangan itu sendiri di basisnya. Kita juga tidak terlepas dari siapa yang memberikan dukungan kepada Gus Ipul dan Mbak Puti," kata Hasto di markas PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 28 Juni 2018.

"Sehingga kami tetap percaya bahwa kepimimpinan Mbak Puti adalah kepemimpinan yang diterima masyarakat Jatim," tambah dia.

Dia menambahkan, baiknya seluruh pihak menunggu hasil akhir perhitungan resmi oleh KPU. Walau PDIP mendapat angka rendah di Pilgub Jatim, Hasto memuji figur Puti yang baru muncul dan berhasil merebut suara masyarakat Jatim.

 

Kondisi Berbeda

Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mengangkat isu pendidikan gratis SMA/SMK Negeri.
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mengangkat isu pendidikan gratis SMA/SMK Negeri (Liputan6.com/Dian Kuniawan)

Hal ini berbeda dengan Khofifah Indar Parawansa yang telah lama muncul di publik dan kalah dua kali di Pilgub Jatim.

"Jadi mbak Puti kan sejak 10 Januari dibandingkan dengan mereka yang berkonsentrasi lebih dari 17 tahun. Ya ini hasilnya luar biasa," sambungnya.

Dia juga menepis anggapan jika kiai di Jatim lebih mendukung Khofifah. Sebab, Partai berlambang banteng ini sudah konsisten sesuai arahan Megawati yang merespons permintaan kiai untuk mencalonkan Gus Ipul. PDIP juga menguatkan nasionalisme, sukarnois dan Nahdatul Ulama dengan basis Nahdliyin

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya