Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Indonesia Adil dan Makmur menunda penyerahan struktur tim Badan Pemenangan Nasional pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Alasannya, format administrasi dari KPU belum diselesaikan.
"Administrasinya, jadi ada format yang sesuai dari KPU, itu yang kita rapihkan. Terus terang yang masuk dalam badan pemenangan ini cukup besar, mau kita rapihkan dulu. Secara prinsip sudah selesai," kata Ketua DPP Gerindra Prasetyo Hadi Djojohadikusumo di kediaman Prabowo, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018.
Kamis malam pun beredar daftar nama nama susunan direktorat badan pemenangan nasional Prabowo-Sandiaga. Dia membenarkan isi tim pemenangan tersebut.
Advertisement
"Kira kira betullah. Lengkapnya kita sampaikan besok. Mungkin siang, setelah Jumatan. Malam ada agenda pengambilan nomor urut," ucapnya.
Prasetyo membeberkan, untuk ketua tim badan pemenangan sudah final dikomandoi Jenderal (Purn) Djoko Santoso. Sekretaris Tim diisi Waketum PAN Hanafi Rais.
Wakil Ketua badan pemenangan cukup banyak, ada Neno Warisman, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera serta para sekjen partai koalisi.
"Cukup banyak, di antaranya Bu Neno, Sekjen-sekjen partai semua jadi wakil ketua. Kemudian ada pak Mardani Ali Sera. Banyak, kurang lebih ada 12 atau 13. Pastinya besok ya," ucapnya.
Posisi Dewan Pembina Badan Pemenangan diisi oleh Prabowo Subianto, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.
"(untuk para ketum parpol) ada yang diminta oleh Pak Prabowo jadi ketua penasihat, ada juga yang menjadi ketua pertimbangan, pakar, ada juga. Intinya semua kami coba susun sebaik baiknya," tuturnya.
Sementara untuk Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa merangkap di semua posisi. Sebab pengalaman SBY menjabat 10 tahun sebagai Presiden RI dinilai mumpuni.
"Kalau Pak SBY semuanya. Merangkap semuanya. kemarin Pak Prabowo sudah menyampaikan sebagai godfather. 10 tahun sebagai presiden, beliau yang mengajari kita semua, membina kita semua, memberi nasihat kita semua, beliau enggak haruslah masuk di dalam struktur," paparnya.
"Final, Insyaallah. Kurang lebih 800 orang. termasuk jurkam," ucap Prasetyo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tunggu Yenny Wahid
Sampai Kamis malam hingga sebelum penyerahan daftar tim pemenangan ke KPU, pihaknya masih menunggu tokoh lain yang ingin bergabung. Salah satunya putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yakni Yenny Wahid.
"Amin. Semoga istikharahnya beliau ada di barisan kamilah," ucapnya.
Yenny juga menyodorkan 12 nama untuk masuk Badan Pemenangan Prabowo-Sandi. Di antaranya para kiai dan tokoh islam.
"Ada beberapa tokoh-tokoh Nahdatul Ulama, Kyai Kyai dari Jatim, Banten dan sebagainya. Tapi saya terus terang kurang hafal satu per satunya," tutur Prasetyo.
Sebelumnya beredar nama nama isi tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, ini isinya:
1. Direktur Konsolidasi Nasional: Fuad Bawazier
2. Direktur Pengamanan dan Pengawasan: Letjen Purn (TNI) Yayat Sudrajat
3. Direktur Satuan Tugas: Toto Utomo Budi Santoso
4. Direktur Penggalangan: Mayjen TNI (Purn) Glenny Kairupan
5. Direktur Relawan: Netty Prasetyani Heryawan
6. Direktur Kampanye: Sugiono
7. Direktur Materi dan Debat: Ferry Mursyidan Baldan
8. Direktur Logistik: Aryo Djojohadikusumo
9. Direktur Pemberdayaan Potensi Caleg: Edhy Prabowo
10. Direktur Kelembagaan: Ibnu Bilaludin
11. Direktur Komunikasi dan Media: Hashim S Djojohadikusumo
12. Direktur Informasi dan Teknologi: Mayjen TNI (Purn) Wiryono
13. Direktur Advokasi dan Hukum: Sufmi Dasco Ahmad
14. Direktur Saksi: Prasetyo Hadi
15. Direktur Monitor Analisa dan Evaluasi: Mayjen TNI (Purn) Arifin Seman
Berikut untuk susunan jubir timses Prabowo-Sandiaga:
1. Dahnil Anzar Simanjuntak (koordinator)
2. Mayjen TNI (Purn) Sudrajat - Gerindra
3. Al-Muzzammil Yusuf - PKS
4. Dede Yusuf - Demokrat
5. Ferry Juliantono - Gerindra
6. Viva Yoga Mauladi - PAN
7. Rachland Nashidik - Demokrat
8. Desi Ratnasari - PAN
9. Andre Rosiade - Gerindra
10. Rahayu Saraswati Djodjohadikusumo - Gerindra
11. Memed Sosiawan - PKS
12. Ledia Hanifa Amaliah - PKS
13. Faldo Maldini - PAN
14. Rico Rustombi - Demokrat
15. Putu Supadma - Demokrat
16. Irene
17. Sugiono - Gerindra
Advertisement