Survei Y-Publica: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Capai 72,2 Persen

Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono memaparkan tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan Jokowi-JK saat ini sebanyak 72,2 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2018, 17:06 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 17:06 WIB
Jokowi Jajal Motor ke Pasar Anyar Tangerang
Warga menyapa Presiden Joko Widodo yang mengendarai motor menuju Pasar Anyar, Tangerang, Banten, Minggu (4/11/2018). Jokowi blusukan ke pasar untuk mengecek harga kebutuhan pokok dan mencocokkan dengan angka inflasi. (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono memaparkan tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla saat ini sebanyak 72,2 persen. Namun angka tersebut dinilai cenderung stagnan ketimbang Mei 2018 yang mencapai 72,5 persen dan Agustus 2018 tingkat kepuasannya mencapai 72,9 persen.

Berdasarkan survei Y-Publica, angka 70 persen lebih tersebut didapatkan Jokowi dari hasil pembangunan infrastruktur, pemberantasan korupsi, pendidikan dan hubungan luar negeri.

Meski demikian, lanjut Rudi, tingkat apresiasi publik menurun pada pemerintahan Jokowi dalam penegakan hukum, soal kesehatan, perlindungan HAM, penyediaan lapangan kerja, hingga kebutuhan pasar. Ini yang membuat survei Jokowi cenderung stagnan.

"Ini berkaitan dengan gencarnya narasi yang dibuat oleh kubu oposisi untuk menyerang kelemahan pemerintah di sektor-sektor tersebut," kata Rudi saat rilis survei di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018).

Survei Y-Publica menunjukkan, ada dua bidang capaian Jokowi yang mendapat apresiasi publik di bawah 50 persen, yakni penciptaan lapangan kerja 45,6 persen, dan pemenuhan kebutuhan dasar 45,8 persen.

"Dua bidang ini benar-benar digarap oleh oposisi untuk menciptakan narasi yang memperlihatkan kelemahan pemerintah dalam mengurus persoalan ekonomi," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Narasi Baru

Rudi pun mengingatkan kubu Jokowi-Ma'ruf agar tidak sekadar menangkis serangan narasi narasi yang diciptakan oleh oposisi, melainkan menciptakan narasi baru.

"Seharusnya, ketika kubu Jokowi-Ma'ruf bicara politik optimisme, itu dibarengi dengan narasi tentang kerja besar yang akan dilakukan Jokowi pada periode kedua jabatannya," imbuh Rudi.

Survei Y-Publica tersebut dilakukan pada 10-20 Oktober 2018. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan teknik survei multistage random sampling mewakili 34 provinsi di Indonesia. Margin of Error (MoE) pada survei tersebut adalah 2,98% dengan tingkat kepercayaan 95%.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya