Timses Jokowi Tanggapi Sandi soal Genderuwo Ekonomi: Jangan Takuti Rakyat

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily menegaskan, Genderuwo ekonomi tercermin dari pernyataan para politisi yang selalu menakut-nakuti rakyat dengan narasi yang pesimistis.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 13 Nov 2018, 14:54 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2018, 14:54 WIB
Jokowi Bertemu Masyarakat Kreatif Bandung
Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) berdiskusi dengan masyarakat kreatif Bandung di Simpul Space, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/11). Selain berdialog, Jokowi juga meninjau produk kreatif yang dipajang di ruangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkap sosok genderuwo ekonomi yang menggerogoti perekonomian rakyat. Ia berujar, ekonomi Indonesia menjadi lemah dan tidak mandiri karena adanya mafia ekonomi.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily menegaskan, Genderuwo ekonomi tercermin dari pernyataan para politisi yang selalu menakut-nakuti rakyat dengan narasi yang pesimistis.

"Pernyataan-pernyataan seperti Indonesia akan bubar di tahun 2030, rakyat Indonesia 99 persen hidup pas-pasan, harga-harga bahan pokok di pasar naik, tempe setipis ATM, chicken rice di Singapura lebih murah dibandingkan di Jakarta, dan lain-lain merupakan contoh-contoh narasi pesimistis," ucap Ace melalui pesan tertulis, Selasa (13/11).

Menurutnya, rakyat dibuat takut seakan-akan Indonesia ada dalam situasi buruk. Ia menegaskan, ketidakpastian ekonomi yang disampaikan Sandi sebenarnya tidak sesuai dengan fakta objektif yang dihadapi masyarakat.

Kata Ace, Jokowi telah melakukan pengecekan langsung ke pasar untuk memastikan harga kebutuhan pokok sesuai dengan yang dituduhkan.

"Ternyata kenyataan tidak. Harga-harga stabil sebagaimana data inflasi yang selalu terkendali selama pemerintahan Jokowi," kata dia.

Peciptaan ketakutan bisa jadi kenyataan

Ace menjelaskan, menciptakan ketakutan ekonomi sangat membahayakan bagi rakyat. Menurutnya, pernyataan negatif dan pesimistis yang disampaikan secara berulang-ulang malah akan menjadi kenyataan.

"Pernyataan itu akan dimanfaatkan oleh para spekulan pasar untuk meraih keuntungan ekonomi. Akibatnya harga-harga akan naik di pasar tradisional dan akhirnya rakyat akan rugi. Pedagang pasar di pasar tradisional akan merasakan dampaknya," kata Ace.

Hal ini dilihat Ace merugikan rakyat. Ia juga menegaskan, menggunakan narasi ketakutan untuk kepentingan politik jangka pendek terlalu besar pertaruhannya untuk kepentingan rakyat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya