Ma'ruf Amin: Ahok Sudah Dihukum, Gerakan 212 Selesai Saya Bubarkan

Ma'ruf Amin menyebut, saat ini gerakan tersebut cenderung berbau politik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Nov 2018, 09:33 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2018, 09:33 WIB
Cawapres Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura.
Cawapres Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura. (foto: dokumentasi tim kampanye pemenangan Jokowi-Ma'ruf)

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Ma'ruf Amin menyatakan, gerakan Persaudaraan Alumni (PA) 212 sudah tak lagi relevan implementasinya pasca aksi 212. Saat ini gerakan tersebut cenderung berbau politik.

"Gerakan 212 saya yang bikin, itu tujuannya supaya Ahok dihukum. Akhirnya Ahok dihukum, ya sudah selesai. 212 selesai, (gerakan) saya bubarkan. Tapi oleh kelompok tertentu dihidupkan lagi, (namanya) PA 212, tidak jelas tujuannya, malah jadi kegiatan politik," kata Ma'ruf Yayasan Al-Jihad Assalahuddin Al Ayyubi, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu 24 November 2018, malam.

Selain PA 212, Ma'ruf Amin juga mempertanyakan kelompok bernamakan GNPF (gerakan nasional pembela fatwa) Ulama. Karenanya, dia meminta kepada publik untuk waspada dan sadar terhadap gerakan terkait.

"Ada lagi dibentuk GNPF ulama, ulama nya mana? fatwanya mana? ini jadi gerakan politik, ini kita waspadai," tegas dia.

Kendati demikian, bagi yang menuding bahwa sikap Ma'ruf Amin tersebut hanya alat memenangkan petahana, dia meluruskan hal itu tidak benar. Bahwa diinginkannya hanya untuk kemaslahatan bangsa.

"Jangan sampai saya dianggap. 'oh ini sudah tua aja masih mau jadi wakil presiden, palingan ini mau jadi alat'. Saya tidak mau jadi alat itu, tapi dijadikan (saya) alat bersama untuk membangun kemaslahatan, menghilangkan kerusakan, kalau itu, saya siap. Ini isu yang berkembang macam-macam. jangan dengar," ujar Ma'ruf Amin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tolak Reuni 212

Sebelumnya, Ma'ruf Amin juga menolak hadir dalam Reuni 212. Menurut dia, reuni itu tak perlu dilakukan karena aksi tersebut telah usai.

"Untuk apa reuni itu. Urusannya 212 sudah selesai," kata Ma'ruf di rumah Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa 13 November 2 018.

Ma'ruf menanggap reuni peserta aksi bela Islam tidak perlu dilaksanakan terlebih jika itu bermuatan politis. Namun, tak masalah jika untuk silaturahmi semata.

"Kalau hanya urusan kekeluargaan silaturahim, tapi kalau ada agenda politik tidak perlu," kata Ma'ruf Amin.

Mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama itu menjelaskan tidak ada masalah massa aksi reuni untuk bersilaturahmi. Akan tetapi, Ma'ruf Amin menolak keras apabila disisipi gerakan politik negatif destruktif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya