Timses Prabowo: Bocoran Pertanyaan Debat Pilpres Lecehkan Paslon

Menurutnya alasan KPU tidak rasional dan tidak wajar. Hal ini membuat kemunduran demokrasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2019, 02:35 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 02:35 WIB
Momen Keakraban SBY, Prabowo, dan Jokowi
Dua calon Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dari Partai PDIP dan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra saling merangkul selama sesi debat pilpres 2014 di Jakarta pada 9 Juni 2014. (AP Photo/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Sekretaris Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, M Taufik menilai sikap KPU memberikan kisi-kisi materi debat pilpres melecehkan pasangan calon.

"Justru dia menurut saya melecehkan paslon, dia anggap paslon itu gak ngerti. Ini saya kira KPU ini kemunduran," kata Taufik di Seknas Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1).

Menurutnya alasan KPU tidak rasional soal hal ini. Politikus Partai Gerindra menilai sikap KPU tidak wajar dan membuat kemunduran demokrasi.

"Itu namanya ini bukan debat, ini namanya kongkow. Jadi gak seru. Ini yang saya kira kemunduran, kok debat dikasih tau dulu," ujar dia.

KPU memutuskan memberikan bocoran pertanyaan kepada capres-cawapres sebelum debat perdana 17 Januari nanti. Ketua KPU RI Arief Budiman menilai pemberian bocoran ini bertujuan untuk menjaga martabat kandidat.

"Kita harus menjaga martabat dua paslon dan kita tidak ingin ada pertanyaan-pertanyaan yang justru saling menjatuhkan," ungkap Arief usai melantik komisioner KPUD se-Sumsel di Palembang, Senin (7/1/2019).

Menurut dia, kebijakan itu diambil dari pengalaman debat-debat sebelumnya yang pertanyaannya cenderung detail dan terkesan memojokkan paslon lain. Oleh karena itu, pihaknya tak ingin ada pertanyaan lain kecuali yang disiapkan KPU.   

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya