Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengklarifikasi video viral yang beredar saat calon presiden nomor urut 02 berkampanye di Cianjur, Jawa Barat. Dalam rekaman berdurasi 29 detik itu, tampak Prabowo memukul tangan seorang pria dan memintanya untuk menjauh.
"Itu yang diperingati tegas oleh Pak Prabowo adalah aparat pengamanan yang kasar dan mendorong rakyat mendekati Pak Prabowo," kata Dahnil lewat akun Twitter pribadinya @Dahnilanzar yang dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Dahnil menjelaskan, aparat yang dimaksud adalah tim pengamanan yang memang ditugaskan melakukan pengawalan terhadap calon presiden saat berkampanye.
Advertisement
"Ada pengaman aparat keamanan juga mas," lanjut Dahnil lewat pesan singkat.
Keberadaan aparat keamanan diketahui memang menjadi bagian dari standar operasional proserdur (SOP)Â sesuai Perpres Nomor 85 Tahun 2018 tentang Pengamanan dan Pengawalan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu).
Isi Pasal 10 Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2018 berbunyi, 'Pengamanan dan pengawalan capres dan cawapres dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia'.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Awal Insiden Pemukulan
Awalnya insiden itu terjadi saat Prabowo Subianto menyapa warga dari kabin atap mobil hitamnya. Mendadak, tatapan mantan Danjen Kopassus yang ramah ke arah simpatisan berubah tajam ke seorang pria berbaju batik lengan panjang. Dia lantas memukul tangan sosok tersebut.
Mobil Prabowo yang terus bergerak maju tampak masih diiringi oleh pria itu. Meski mendapat teguran dari Prabowo, tangan dari sosok tersebut tetap menempel di badan mobil. Calon presiden nomor urut 02 itu kemudian menunjukknya dengan gerakan mengusir agar keluar dari barisan pengawalan.
Advertisement