Arti Nomor Urut 1 Bagi Sri Mulyani-Yoga Hardaya di Pilkada Klaten

Bagi pasangan yang diusung koalisi PDI Perjuangan dan Partai Golkar ini, angka 1 dalam kontestasi Pilkada Klaten memiliki makna satu kali lagi atau satu periode lagi.

diperbarui 12 Okt 2020, 10:43 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 10:43 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Jakarta Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Klaten, Sri Mulyani-Yoga Hardaya mengaku optimistis dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klaten 2020, 9 Desember mendatang. 

Terlebih mereka sudah mengantongi nomor urut 1 dalam kontestasi Pilkada Klaten. Bagi pasangan yang diusung koalisi PDI Perjuangan dan Partai Golkar ini, angka satu memiliki makna satu kali lagi atau satu periode lagi.

"Bersyukur mendapatkan nomor urut satu. Nomor tersebut juga sudah sesuai dengan harapan," kata Sri Mulyani. 

Dia menambahkan, para paslon bupati dan wakil bupati Klaten yang akan mengikuti kontestasi Pilkada 2020 dipastikan telah memiliki nomor urut dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Pengundian nomor urut paslon bupati Klaten dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Maka dari itu, yang mendapat izin untuk masuk ke dalam ruang pengundian, hanya masing-masing paslon yang didampingi oleh satu orang dari Tim Pemenangan," tutur Sri Mulyani, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Klaten dikutip dari derapjuang.id, Jumat, 9 Oktober 2020. 

No Urut Dicetak di APK

Sri Mulyani juga mengungkapkan, nomor urut tersebut nantinya digunakan oleh para paslon untuk dicetak di alat peraga kampanye (APK) selama masa kampanye yang dimulai pada 26 September sampai dengan 5 Desember 2020 mendatang.

"Selain dicantumkan di APK, nomor urut ini juga akan dicantumkan pada surat suara pencoblosan yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang," jelasnya.

 

Simak Solopos.com lainnya di sini. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya