Isu Sampah Jadi Bahan Saling Serang di Debat Pilkada Kota Depok

Kota Depok pernah mendapatkan gelar Adipua sebagai Kota Terbersih. Namun, pada 2020 Kota Depok menjadi kota yang banyak ditemukan sampah. Hal ini menjadi perdebatan pada debat Pilkada Kota Depok.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 05 Des 2020, 09:02 WIB
Diterbitkan 05 Des 2020, 09:02 WIB
Paslon Pradi-Afifah saat memberikan berkas pendaftaran di kantor KPU Kota Depok, Kecamatan Pancoranmas, beberapa waktu lalu.
Paslon Pradi-Afifah saat memberikan berkas pendaftaran di kantor KPU Kota Depok, Kecamatan Pancoranmas, beberapa waktu lalu. (Liputan6/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Kota Depok pernah mendapatkan gelar Adipua sebagai Kota Terbersih. Namun, pada 2020 Kota Depok menjadi kota yang banyak ditemukan sampah. Hal ini menjadi perdebatan pada debat Pilkada Kota Depok.

Paslon 02, Imam Budi Hartono mengatakan,  Pemerintah Kota Depok telah menyiapkan infrastruktur berupa TPA Cipayung untuk menammpung sampah dengan jumlah 1.400 ton per hari. Bahkan TPA Cipayung telah over kapasitas sehingga Pemerintah Kota Depok telah membebaskan lahan seluas 5.000 meter persegi.

“Produksi sampah di Kota Depok akan ditangani 32 UPS yang setiap harinya mengurangi beban sampah sebanyak 70 ton per hari,” ujar Imam, Rabu (4/12/2020).

Imam menjelaskan, Pemerintah Kota Depok telah memiliki 300 komoditas bank sampah sehingga mengurangi sampah mencapai lima ton per hari. Selain itu, Imam yang pernah menjabat di komisi 4 DPRD Provinsi Jawa Barat, mengetahui permasalahan di TPPAS Nambo sehingga Pemerintah Kota Depok, Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Tangerang Selatan belum dapat menggunakan TPPAS Nambo. 

“Namun pada 2021 kita bisa membuang sampah di TPPAS Nambo,” ucap Imam.

Menanggapi persoalan tersebut, Paslon 01, Pradi mengatakan, dari 32 UPS di Kota Depok hanya 10 UPS yang masih aktif. Hal itu menjadi keprihatinannya dan intervensi persoalan sampah dinilai tidak didukung kebijakan. Hal itulah yang menyebabkan sampah menumpuk dan menjadi persoalan baru di Kota Depok.

“Kami ke depan tentunya akan menyiapkan berbagai hal yang terkait dengan dukungan sarana prasarana. Kami akan siapkan di tiap RW terutama gerobak motor sampah dan fasilitas bank sampah,” terang Pradi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Buat Bank Sampah

Pradi mengungkapkan, bank sampah di Kota Depok kurang mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Depok. Pradi akan menghadirkan teknologi terbaru pengolahan sampah, sehingga sampah dapat di kelola.

“Kami akan menghadirkan teknologi agar sampah bisa dikelola jadi sesuatu yang bermanfaat, seperti gas metan yang untuk energi listrik, kompos, pupuk, cairan briket dan lain sebagainya,” ucap PRadi.

Pernyataan Pradi mendapatkan tanggapan dari Paslon 02, Idris, dia mengatakan Pradi yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok guna membantu Wali Kota Depok dinilai kurang cermat. Menurutnya dari 31 UPS hanya beberapa UPS yang perlu ditingkatkan. Selain itu Idris akan membantu kesejahteraan dan mendidik masyarakat memilah sampah.

“Kami juga akan targetkan bank sampah kita tingkatkan 10 persen per tahun hingga mencapai 924 ton sampah per RW, kerjasama pengolahan sampah dengan pabrik sampah Cipayung tanpa membebani APBD," tandas Idris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya