Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kornas Jokowi, Abdul Havid Permana, menanggapi apa yang disampaikan Presiden Jokowi saat puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra). Menurut Havid, pidato Jokowi ingin para relawan untuk mendatangi, mendengar langsung keinginan rakyat terkait pemimpin penerusnya.
"Musra ini keinginan langsung Pak Jokowi dan bukan kemauan relawan menyeret-nyeret Pak Jokowi," kata Havid saat jumpa pers di Bangi Kopi Pasar Minggu, Jakarta Selatan, seperti dikutip Rabu (17/5/2023).
Baca Juga
Havid menilai, wajar jika pihaknya dan relawan pendukung Jokowi menanti petunjuk Jokowi dalam menentukan capres di Pemilu 2024. Sebab, Jokowi adalah bos dari para relawan pendukungnya.
Advertisement
"Makanya nama organisasi kita ada 'Jokowi'-nya. Kalau ada relawan Jokowi yang sudah menjadi pendukung Ganjar, harusnya tidak menggunakan lagi nama 'Jokowi', langsung saja relawan Ganjar," ungkap Havid.
Selaku ketua umum Kornas Jokowi, Havid membantah pernyataan Wakil Koordinator Relawan Ganjar Adian Napitupulu yang menyebut bahwa 95 persen relawan Jokowi sudah mendukung Ganjar. Menurut dia, dalam puncak Musra di Istora Senayan, Jokowi menegaskan agar relawan tidak terburu-buru menentukan pilihan capres dalam pemilu.
"Pak Jokowi sudah bilang ojo kesusu, ojo grasa-grusu. Kata beliau Belanda masih jauh," tegas Havid.
Havid menyimpulkan, kalau saat ini relawan Jokowi yang telah mendeklarasikan dukungan terhadap calon tertentu, berarti dia bukan lagi relawan Jokowi. Karena jelas Jokowi meminta relawan bersabar dan tidak buru-buru,.
Havid memastikan pandangan relawan adalah kelompok non partisan. Menurut dia, ada tiga kategori dari relawan pendukung. Pertama, relawan yang yang juga kader dan sayap partai. Kedua, relawan tim sukses, tim sukses calon, yang sengaja dibentuk dalam momentum tertentu dan ketiga, relawan pendukung yang memiliki ikatan emosional dan ideologi langsung dengan garis pemikiran Jokowi.
"Ini (ketiga) seperti kami, jadi kami berbeda dari dua kategori relawan tadi. Dari pilgub (DKI), pilpres, kita kawal Jokowi, kawan kita Pak Jokowi. Kita patuh terhadap komando Jokowi, bukan yang lain," jelas Havid.
Kornas Jokowi Ingin Pilpres 2024 Damai
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kornas Jokowi, Akhrom Saleh mencatat, Jokowi telah meminta relawan agar memilih pemimpin yang berpihak kepada rakyat dan bukan berpihak ke elite. Saleh menafsir hal itu merujuk kepada elite parpol, bukan elite pemerintahan. Sebab elite pemerintahan adalah Jokowi sendiri sebagai bos dari rakyat.
"Karena yang memilih presiden ya rakyat, kan sistem pemerintahan kita menganut sistem presidensial bukan sistem parlementer," ungkap Akhrom.
Akhrom mengajak, agar Kornas Jokowi dapat menggandeng seluruh pihak demi mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam Pemilu 2024 mendatang. Tujuannya agar tidak ada polarisasi seperti Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2014 yang kembali terulang.
"Kami mengajak ayo sama-sama keluar dari narasi itu. Kita fokus pada persatuan. Kembali lagi kita sesuai arahan Pak Jokowi, membangun persatuan, berani menjaga kekayaan alam, berani menjaga yang kita punya," dia menutup.
Advertisement