Sekjen PDIP Sindir Ada Capres Takut Bercermin, Dasco Gerindra: Prabowo Siapkan Pembangunan Bangsa

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjawab sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa bakal capres Prabowo Subianto takut bercermin saat mengisi acara di Universitas Gadjah Mada (UGM).

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 26 Sep 2023, 10:09 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2023, 10:05 WIB
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjawab sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa bakal capres Prabowo Subianto takut bercermin saat mengisi acara di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjawab sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa bakal capres Prabowo Subianto takut bercermin saat mengisi acara di Universitas Gadjah Mada (UGM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjawab sindiran Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto takut bercermin saat mengisi acara di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menurut Dasco, Prabowo Subianto mengutamakan pengabdian terhadap bangsa dibandingkan dirinya sendiri.

"Yang pertama, saya sampaikan bahwa Pak Prabowo itu sudah selesai dengan dirinya sendiri. Sekarang ini dia sudah membaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara dalam rangka mempersiapkan anak bangsa menghadapi era Indonesia Emas nanti 2045," ujar Dasco kepada wartawan yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).

Wakil Ketua DPR RI itu juga menilai, personalitas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sebagai sosok yang apa adanya dan tidak bisa dibuat-buat.

"Dan Prabowo style-nya begitu. Dia tidak bisa kemudian membuat-buat untuk menyenang-nyenangkan publik, tapi apa adanya. Ya itu Prabowo," kata dia.

"Yang bicara tulus dari hati tidak dibuat-buat ya seperti dilihat di Mata Najwa. Intonasi nada kadang naik kadang turun ya itu natural begitu. Itu Prabowo," tegas Sufmi Dasco.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kualitas bakal capres Ganjar Pranowo sudah terlihat dalam diskusi yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI). Menurut dia, kepemimpinan Ganjar sudah terlihat dalam perdebatan dalam diskusi tersebut.

Dia menceritakan PDIP yang pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2004 ikut 5 poros. Kemudian, Pilpres 2009 ada 3 poros. Sementara, Pilpres 2014 dan 2019 ada 2 poros.

"Itu secara empiris. Jadi, kami menyiapkan seluruh tim pemenangan partai dan juga relawan kelompok-kelompok profesional fungsional itu semua bersatu. Apalagi kalau kita liat perdebatan yang terjadi di UGM kemudian di UI. Itu kan menunjukkan kualitas dari kepemimpinan Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin 25 September 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Singgung soal Bercermin

Ekspresi Ganjar Pranowo Usai Pertemuan di DPP PDIP
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristianto usai dipanggil di DPP PDIP, Jakarta, Senin (24/10/2022). Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya akan taat terhadap aturan Partai PDI Perjuangan (PDIP) soal Capres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, menurut Hasto, Ganjar dapat dukungan dari keluarga dan rekam jejak prestasinya sudah terlihat.

Hasto lalu menyindir sosok takut bercermin dalam diskusi tersebut.

"Dengan dukungan keluarganya dengan keberpihakannya kepada rakyat, rekam jejak prestasinya itu. Bayangkan, bercermin saja ada yang takut," jelas Hasto.

Sebelumnya, balon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto enggan bercermin saat diminta Najwa Shihab di acara Mata Najwa on Stage "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa 20 September 2023.

Najwa Shihab meminta seluruh bakal calon presiden berbicara di depan cermin untuk merefleksi diri tentang alasan yang membuat mereka akhirnya siap menjadi bacapres di Pemilu 2024. Dua dari tiga bacapres, Anies dan Ganjar bersedia melakukan hal itu. Namun, Prabowo tak mau melakukannya.

 


Kata Psikolog soal Prabowo yang Enggan Bercermin untuk Refleksi Diri

Pidato Kebangsaan Prabowo di Masjid Istiqlal
Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Psikolog Hanna Rahmi menganalisis, sikap menolak bercermin untuk mereflekai menunjukkan seseorang punya kecenderungan penyangkalan atau denial. Sebab ketika seseorang enggan melihat pantulan dirinya untuk direfleksi, artinya dia tidak percaya diri dan takut gagal.

"Kita lihat kalau dari beberapakali kegagalannya gitu, ada kecenderungannya (sikap) untuk denial (menyangkal)," kata Hanna seperti dikutip dari keterangan diterima, Kamis 21 September 2023.

Akademisi dari Universitas Bhayangkara itu mengatakan, denial bisa muncul lantaran memiliki kegagalan di masa lalu. Sehingga jika bercermin, ada kekhawatiran dapat merefleksi yang terjadi sebelumnya.

"Jadi ada kekhawatiran untuk dikatakan gagal. Jadi kalau misalnya gagal tidak ingin ada yang melihat apa yang menjadi faktor kegagalan, nah itu ada yang kecenderungannya seperti itu," kata Hanna.

Hanna melanjutkan, selain sikap menyangkal, enggan bercermin untuk merefleksi juga bisa diartikan sikap blocking atas kelemahan diri. Dia tidak ingin orang lain tahu apa kelemahannya saat bercermin sembari merefleksi diri.

"Kenapa tidak mau bercermin? Kalau untuk diri sendiri tidak masalah, tapi dia blocking di situ, tidak ingin orang lain tahu. Menutupi jadi jangan sampai orang tahu apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan, sehingga tidak perlu sampai ke dalam sana," Hanna menandasi.

Infografis Ragam Tanggapan Keakraban Prabowo Subianto dan Erick Thohir. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Keakraban Prabowo Subianto dan Erick Thohir. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya