Menag Yaqut Singgung Politik Identitas di Pilgub DKI 2017, Cak Imin: Omongan Buzzer

Ketua Umum PKB sekaligus bacawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menilai agama digunakan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, serta Pemilu 2014 dan 2019.

oleh Winda Nelfira diperbarui 01 Okt 2023, 17:42 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2023, 17:42 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menilai agama digunakan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, serta Pemilu 2014 dan 2019.

Adapun pernyataan ini disampaikan Menag Yaqut dalam sambutannya saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat, 29 September 2023 yang diikuti oleh umat Buddha. Dia meminta umat Buddha melihat rekam jejak calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Kemudian, pernyataan Menag Yaqut ini dinilai sebagai kode sindiran untuk pasangan bacapres dan bacawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Selain itu, Anies merupakan Gubernur DKI Jakarta terpilih pada Pilgub 2017 silam.

Menanggapi hal ini, Cak Imin mengkritik kembali pernyataan Yaqut. Menurut Cak Imin, omongan Menag sudah seperti tutur buzzer.

"Ah, itu omongan buzzer," kata Cak Imin soal dugaan politik identitas itu, saat ditemui usai memimpin Parade dan Apel Hari Kesaktian Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023).

Senada, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid juga mengkritisi keras pernyataan Menag Yaqut. Sebagai pejabat publik, dia meminta Menag Yaqut lebih hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.

"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa? Karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu," kata Jazilul.

 

Tak Paham dengan Pemilikiran Menag Yaqut

Jazilul juga mengaku tidak paham dengan apa yang dipikirkan Menag Yaqut sampai melontarkan pernyataan tersebut. Sama seperti Cak Imin, dia memandang pernyataan Yaqut seperti buzzer.

"Ini untuk apa mengeluarkan begitu, buang-buang statement menurut saya, buang buang omongan yang nggak perlu. Ini kan omongan pinggir jalan, omongan buzzer, omongan provokator yang seperti itu," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya