Sekjen PDIP: Politik Itu Berjuang untuk Rakyat, Bukan buat Kepentingan Keluarga

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan setelah penetapan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, PDIP semakin bergerak cepat dan semangat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Okt 2023, 10:38 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2023, 10:38 WIB
Jokowi Hadiri Rakernas PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan setelah penetapan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, PDIP semakin bergerak cepat dan semangat.

"PDI Perjuangan ini partai banteng. Semakin ditekan semakin semangat. Munculnya Prabowo-Gibran justru akan menjadi kontrasting dengan Ganjar-Mahfud Md. Terlebih Ganjar Pranowo-Mahfud Md dikenal visioner, punya nyali, dan perpaduan antara harapan percepatan daya unggul bangsa dan ketegasan dalam menegakkan keadilan," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (23/10/2023).

Kepada seluruh simpatisan, anggota dan kader PDIP, Hasto meminta untuk tetap bijak. Berjuang dengan api semangat yang menyala-nyala, mengedepankan persuasi yang baik, strategi yang tepat, dan semakin bersemangat turun ke bawah. Ia juga mengingatkan politik itu untuk kemaslahatan rakyat bukan untuk keluarga saja.

"Sebab politik itu sejatinya digerakkan oleh dedikasi bagi bangsa dan negara. Berjuang untuk rakyat, bukan bagi kepentingan keluarga," kata Hasto.

Baca juga Manuver Jokowi Bangun Dinasti Politik

"Ketika mandat rakyat bahwa kekuasaan itu untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara, lalu dibelokkan menjadi ambisi, maka semua wajib bergerak dengan penuh keyakinan karena Ganjar-Mahfud Md berpihak pada kebenaran. Satyam eva jayate, pada akhirnya kebenaran lah yang akan menang," sambungnya.

Hasto menyebut PDIP bersama PPP, Perindo, dan Hanura serta relawan justru semakin meyakini jalan politiknya yang dibimbing oleh nilai moral dan etika politik.

"Namun pada saat bersamaan kami meyakini bahwa Ganjar Pranowo-Mahfud Md semakin mantap berkontestasi. Semangat rawe-rawe rantas malang-malang putung kini bergelora dengan keyakinan satyam eva jayate (hanya kebenaran yang berjaya)," tegas Hasto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kader PDIP Ungkit Megawati Nangis dan Marah Bela Jokowi saat Disebut Kodok

Momen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri umumkan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 di Istana Batu Tulis, Bogor. Turut Hadir Presiden Jokowi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Momen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri umumkan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 di Istana Batu Tulis, Bogor. Turut Hadir Presiden Jokowi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sedang kurang harmonis. Menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024, keretakan itu semakin mengemuka.

Tanda-tanda itu menguat setelah sebelumnya putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang memilih bergabung dan menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang menjadi kader PDIP.

Teranyar, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang siap menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto di pilpres 2024, semakin memperuncing buruknya hubungan Jokowi dengan PDIP dan Megawati.

Ditambah, sampai saat ini, Jokowi juga tidak secara tegas menyatakan mendukung pasangan yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Padahal, Jokowi merupakan kader PDIP, yang seharusnya tegak lurus dengan perintah partai.

Peristiwa-peristiwa itu pun membuat kader PDIP marah dan kecewa. Bahkan, ungkapan kekesalan itu dituangkan dengan banyaknya kader yang mengunggah video ketika Megawati menangis kala membela Jokowi yang dihina oleh masyarakat dengan sebutan kodok.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, pun angkat suara terkait banyaknya kader PDIP yang mengungkit video lama saat Megawati Soekarnoputri yang menangis saat membela Jokowi.

Puan mengaku wajar dengan adanya unggahan para kader tersebut. Dia menilai, video itu bisa menjadi pengingat bahwa kasih sayang Megawati kepada Jokowi sepanjang masa.

"Saya ingatkan kasih ibu sepanjang masa, Ibu Mega sangat sayang dalam artian sayang sebagai kader terbaik," kata Puan Maharani saat diwawancara di acara Apel Hari Santri, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Puan Maharani menyebut, Megawati sangat berharap apa pun yang dilakukan Jokowi merupakan hal terbaik untuk bangsa. Apalagi, Jokowi merupakan kader terbaik dari PDIP.

"Jadi Ibu Mega berharap apa pun yang dilakukan Pak Jokowi sebagai kader PDIP adalah yang terbaik untuk bangsa dan negara," imbuh dia.

Infografis Tudingan Politik Dinasti dan Klarifikasi Gibran Rakabuming. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tudingan Politik Dinasti dan Klarifikasi Gibran Rakabuming. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya