Janji Mahfud Md Beri Perlindungan pada Perkerja Migran Indonesia Tanpa Terkecuali

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md menjanjikan perlindungan terhadap nasib pekerja migran Indonesia (PMI) tanpa terkecuali.

oleh Devira PrastiwiMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Des 2023, 12:35 WIB
Diterbitkan 08 Des 2023, 12:35 WIB
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md menjanjikan perlindungan terhadap nasib pekerja migran Indonesia (PMI) tanpa terkecuali.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md menjanjikan perlindungan terhadap nasib pekerja migran Indonesia (PMI) tanpa terkecuali. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md menjanjikan perlindungan terhadap nasib pekerja migran Indonesia (PMI) tanpa terkecuali. Menurut dia, hal itu adalah tugas dan tanggungjawab dari negara terhadap rakyatnya.

"Negara wajib melindungi dan memenuhi hak para pekerja migran Indonesia," ujar pria yang menjabat sebagai Menko Polhukam ini seperti dikutip dari siaran pers diterima, Jumat (8/12/2023).

Mahfud Md menambahkan, ciri pemimpin negara yang baik adalah mereka yang tidak abai terhadap rakyatnya meski pun berada di luar negeri sekali pun.

Sebab, kata dia, dimana saja mereka berada, selama masih berkebangsaan Indonesia maka tetap wajib hukumnya mendapatkan kesejahteraan dan perlindungan dari negara.

"Ini adalah tugas dan kewajiban negara, siapapun yang memimpin tidak boleh mengabaikan," pesan Mahfud.

Maka dari itu, Mahfud berpesan kepada seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilihnya agar bisa menentukan pilihan terbaiknya dari calon-calon yang ada saat ini.

"Negara sudah menentukan calon-calon, silakan saudara pilih sendiri. Siapa yang paling tepat memimpin Anda dan jadi wakil Anda. Gunakan hak pilih ini dengan baik," tutup dia.

Sebagai informasi, pernyataan Mahfud terkait perlindungan negara terhadap pekerja migran Indonesia disampaikan dalam acara sholawat dan istighosah kebangsaan di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis malam 7 Desember 2023.

Acara selawat dan istighosah kebangsaan di Malaysia itu turut dihadiri penceramah kondang K.H. Ahmad Muwafiq atau dikenal sebagai Gus Muwafiq serta Gus Khoiron Zaini.

Ada juga politikus Partai Hanura yang juga Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Rhamdani, politikus PDI Perjuangan Prasetyo Edi Marsudi, serta perwakilan Majelis Pemuda Bersholawat At-Taufiq.

Mahfud diketahui tengah berada di Malaysia untuk melangsungkan sejumlah agenda. Pada hari ini, Jumat (8/12), Mahfud dijadwalkan menghadiri dialog kebangsaan bersama pelajar dan mahasiswa Indonesia se-Malaysia di The Ritz Carlton Malaysia. Selain itu, Mahfud juga akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mahfud Md: Jangan Golput dengan Alasan Tidak Ada Calon yang Bagus

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud Md menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud Md menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. (Dok. Tangkapan Layar Youtube PDIP)

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md meminta agar para pemilih muda tidak memilih jalur golongan putih atau golput pada Pemilu 2024 mendatang. Menurut dia, menggunaan hak pilih itu sangat penting bagi setiap warga negara. Tujuannya, agar mereka bisa ikut mewarnai negara di masa yang akan datang.

"Jangan sampai golput dengan alasan tidak ada yang bagus calonnya,” kata pria yang juga menjabat sebagai calon wakil presiden nomor urut 3 dan berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai calon presidennya, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Jumat (8/12/2023).

Mahfud meyakini, mereka yang bisa menentukan sosok yang akan dipilihnya adalah seorang yang memiliki kematangan berpikir dan bersikap. Sebab, mereka yang memilih dapat mengetahui program seperti apa yang ditawarkan dari para kandidat yang sudah dianalisa agar tidak menyimpang setelah diberikan hak suaranya oleh pemilih.

“Program yang ditawarkan calon pemimpin itu memerlukan analisis dari saudara-saudara sehingga akan melatih kedewasaan saudara dalam menentukan pilihan,” jelas Mahfud.

Namun demikian, selain kematangan berpikir dan menentukan, pemilih diminta juga harus memiliki kematangan dalam pengendalian emosi. Sebab juga dibutuhkan kematangan dalam pengendalian emosi agar ketika pilihannya kalah maka tidak terjadi sikap anarkis.

"Jika pilihan menang, maka mereka wajib menjaga dan mengkritik pilihannya agar pemimpin yang terpilih tidak menyimpang. Namun jika pilihannya kalah, pemilihnya tidak anarkis," pesan Mahfud.

 


Mahasiswa Jadi Agent of Change

Mahfud MD
Sebelumnya, bakal calon presiden Ganjar Pranowo resmi menggandeng Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mahfud percaya, pemimpin lahir melalui mekanisme pemilu meskipun hanya sedikit masyarakat yang menggunakan hak pilihnya. Karenanya, Mahfud meminta civitas akademika turut berperan aktif dalam pemilu 2024.

"Nah kalau anda golput, anda tetap terikat dengan mereka pemimpin yang terpilih pada pemilu itu. Jadi rugi karena satu suara manfaatnya akan sangat besar bagi bangsa,” wanti Mahfud.

Sebagai informasi, pernyataan Mahfud disampaikan dalam Diskusi Publik Generasi Muda Memilih: Mewujudkan Pemilu 2024 Tanpa Golput dengan para peserta mahasiswa se-Malang Raya di Universitas Brawijaya pada Kamis 7 Desember 2023. Dia pun berpesan, mahasiswa adalah agen perubahan karenanya suara mereka sangatlah menentukan.

"Mahasiswa sebagai pemilih potensial harus mampu menjadi agent of change agar para generasi muda tidak terpengaruh dengan berita bohong yang berseliweran di media sosial," dia memungkasi.

Diketahui, berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) nasional yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih pada 2024 sebanyak 204.807.222 jiwa.

Dari jumlah itu, 52 persen atau 106.358.447 jiwa merupakan pemilih muda. Jika dirinci, pemilih berusia 17-30 tahun sebesar 31,9 persen. Sementara pemilih berusia 31-40 tahun sebesar 20,7 persen.

Infografis Menko Mahfud Md Sentil Isu Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menko Mahfud Md Sentil Isu Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya