Bawaslu Bakal Periksa Sekda Takalar Terkait Video Diduga Kampanye Dukung Capres-Cawapres

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menyebut, ada kemungkinan pihaknya bakal memeriksa Sekda Takalar terkait video diduga kampanye dukung pasangan capres-cawapres.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Jan 2024, 18:17 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2024, 18:15 WIB
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagjai kut memantau jalannya pemeriksaan kesehatan terhadap bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang berlangsung di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023). (Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja menyebutkan bahwa ada kemungkinan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan Muhammad Hasbi diperiksa karena diduga mengampanyekan salah satu kandidat Pilpres 2024.

"Iya, kemungkinan sekdanya diperiksa. Biasanya ada teknik penelusuran, ya, dari mulai bawah dulu, baru kemudian sekdanya atau sekda dulu, tergantung teman-teman (Bawaslu) di tingkat kabupaten/kota," kata Bagja dilansir dari Antara, Jumat (19/1/2024).

Bagja menuturkan, Bawaslu kini tengah melakukan penelusuran dan telah memeriksa beberapa pihak. Bawaslu ingin memastikan terlebih dahulu terkait kebenaran data yang ada pada potongan rekaman video yang ramai di media sosial tersebut.

"Beberapa kami lakukan penelusuran dan sudah kami sudah periksa beberapa teman-teman, nanti kami follow up (tindak lanjuti) apakah ada hadir di acara itu, siapa, dan bagaimana," ujar Bagja.

Lebih lanjut, Bagja menambahkan, Presiden Jokowi yang namanya juga turut disebut oleh Sekda Takalar dalam potongan video itu, tidak bisa diperiksa. Hal ini karena penyebutan nama Jokowi hanya sebatas klaim.

"Kalau tidak ada perintah tertulis, bisa (diperiksa) atau enggak? Enggak bisa, kecuali terekam, ya, terekam, tervideokan dalam bentuk gambar dan lain, tapi kalo cuma 'Saya mendapat A, saya mendapat B' ya susah dibuktikan. Gimana kita mau tindaklanjuti?" ujar dia.

Sebelumnya, beredar rekaman video diduga Sekda Pemkab Takalar, Muhammad Hasbi menyampaikan pesan bermuatan kampanye terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.

"Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya (calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, red.) menang, akan dilanjutkan program pengangkatan PNS, jutaan. Itu harus diapresiasi. Pengangkatan CPNS kita butuh. Guru- guru ini kurang. Tapi, kita juga tidak mau membebani APBD. Kita mau anggaran pusat ditambah untuk menggaji PPPK," ucap Hasbi dalam rekaman tersebut.

Diketahui pernyataan Hasbi itu disampaikan saat acara Rembuk Guru di Museum Daerah setempat. Hadir pula pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar bersama perangkatnya, termasuk kepala sekolah beserta guru ASN dan non ASN se-Kabupaten Takalar, Rabu 10 Januari 2024.

Bawaslu Telusuri Video Viral Diduga Sekda Takalar Kampanye Dukung Pasangan Capres-Cawapres

Video diduga Sekda Pemkab Takalar, Muhammad Hasbi kampanye dukung salah satu pasangan capres-cawapres. (Twitter/X @ARSIPAJA)
Video diduga Sekda Pemkab Takalar, Muhammad Hasbi kampanye dukung salah satu pasangan capres-cawapres. (Twitter/X @ARSIPAJA)

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, menelusuri dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Negeri Sipil (ASN) mengampanyekan salah satu pasangan capres-cawapres yang videonya viral saat kegiatan rembuk guru di Museum Balla Appaka Sulapa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

"Bawaslu Takalar sudah membentuk tim untuk melakukan penelusuran atas informasi ini. Karena, sampai sekarang tidak ada atau belum ada laporan masuk. Ditunggu hasilnya yah," kata Anggota Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad dilansir dari Antara, Senin (15/1/2024).

Sementara Ketua Bawaslu Takalar, Nellyati mengaku, telah mendapatkan informasi awal berupa video diduga ASN mendukung salah satu pasangan capres-cawapres.

Dari rekaman video viral itu, ASN yang disebut-sebut berkampanye tersebut diduga Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Takalar, Muhammad Hasbi. Dugaan kampanye itu dilakukan saat acara rembuk guru.

"Viralnya video dugaan tidak netralnya Sekda Takalar selaku ASN dan dugaan berkampanye itu merupakan informasi awal dan bagi kami akan segera melakukan penelusuran terhadap video tersebut dan memastikan prosesnya sesuai peraturan perundang-undangan," ucap Nellyati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya