Liputan6.com, Jakarta - Keputusan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mundur dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina dan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md menyita perhatian.
Ahok pun mengungkapkan alasannya turun gunung mendukung Ganjar-Mahfud ketimbang mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang condong ke paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga
"Satu, berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan. Itu diterjemahkan ke mana? Nawacita. Jadi nawacita itu bukan dari Pak Jokowi. Beliau ditugaskan melaksanakan nawacita," kata Ahok saat menghadiri acara dialog di Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
Advertisement
"Makanya setelah itu 10 tahun kenapa saya keluar? Saya khawatir nawacitanya berhenti. Yang paling paham nawacita itu adalah Pak Ganjar. Mbak Puan aja dianggap kurang, ya kan. Kualitas meritokrasi yang terbaik toh," imbuhnya.
Atas dasar itulah, lanjut Ahok, menjadi alasan ketika dirinya menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja saat diminta oleh seorang ibu mendukung paslon nomor urut 2 yang viral di media sosial.
Ahok pun menjelaskan alasan tidak mendukung Prabowo-Gibran, pertama terkait Gibran yang tidak bisa kerja. Karena secara struktur Gibran adalah cawapres yang tidak akan bisa secara utuh untuk menjalankan nawacita seperti Presiden Jokowi dulu.
"Saya bilang, nek, buk, Pak Gibran enggak bisa kerja nanti kalau kamu pilih. Iya. Dipotong tuh. Kenapa? Karena Pak Jokowi? Pak Jokowi pun enggak bisa, gue bilang gitu loh. Maksud gue tuh apa? Gibran nih wakil bos, dalam struktur partai negara ini, wakil tuh cuma ban serep, enggak usah ribut, ban serep, titik," kata Ahok.
Jokowi Tak Bisa Lagi Lanjutkan Nawacita
Sama halnya dengan Jokowi yang menurut Ahok sudah tidak bisa meneruskan nawacita karena telah berhenti sebagai presiden. Sehingga tidak ada jaminan Prabowo yang diklaim akan meneruskan kinerja Jokowi bisa merealisasikan nawacita.
"Tuh Pak Jokowi bisa kerja. Emang Pak Jokowi kalau enggak jadi presiden lagi, Pak Prabowo mau yang kerja Pak Jokowi? Emangnya joki? Presiden ada joki?," tuturnya.
Oleh sebab itu, politikus PDIP ini menyatakan bahwa dukungannya kepada Ganjar karena dia percaya yang bisa meneruskan semua program dan keberlanjutan hasil kerja Presiden Jokowi sesuai nawacita adalah Ganjar.
"Makanya saya bilang, ini soal nawacita. Soal nawacita. Kenapa saya juga mau dukung Pak Jokowi terus? Karena nawacita. Saya yakin yang bisa yang bisa meneruskan program Pak Jokowi, karena dasar Pak Jokowi kan nawacita kan, Trisakti kan, ya Pak Ganjar kader terbaik," ucap Ahok menandaskan.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Merdeka.com
Advertisement