Liputan6.com, Jakarta - Totalitas Partai Buruh menggerakkan para kader untuk memenangkan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak semakin kuat. Raihan kesuksesan Khofifah-Emil menjadi tujuan dalam pertarungan pada Pilgub Jatim 2024.
"Tugas kita ke depan kita harus totalitas memenangkan ibu gubernur kita ini, Ibu Khofifah Indar Parawansa," Ketua Exco Partai Buruh Jawa Timur, Jazuli, Rabu (11/9/2024).
Baca Juga
Lanjutnya dia menegaskan Partai Buruh bakal bekerja keras untuk mengantarkan kemenangan untik Khofifah-Emil. Hal demikian tentu sudah sesuai dengan keinginan besar dari seluruh lapisan masyarakat di Bumi Majapahit ini.
Advertisement
Menurut dia, keputusan Partai Buruh memberikan dukungannya kepada Khofifah-Emil telah melalui kajian secara menyeluruh. Terutama dalam mendengar saran dari para jajaran di seluruh wilayah.
"Penyampaian dukungan kita kepada calon gubermur dan calon wakil gubernur tentu setelah melalui diskusi panjang membahas bagaimanakah pilihan kita sampaikan ke Khofifah-Emil," imbuhnya.
Berkat kontribusi besar Khofifah-Emil tersebut, lanjut dia, semakin menguatkan keyakinan Partai Buruh untuk mantap memilih keduanya. Karena itu partainya juga mentargetkan kemenangan total untuk Khofifah-Emil pada pilgub mendatang.
"Ibu Khofifah selama ini telah berkontribusi besar terhadap kemajuan Jawa Timur," pungkas Jazuli.
Kuatkan Modal UMKM
Bakal calon gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyiapkan sejumlah program terobosan untuk menekan angka pengangguran di provinsi Jatim. Salah satunya dengan fokus pada penguatan modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM.
“Penguatan modal UMKM. Saya masuk, itu kita memulai dengan memberikan insentif kepada pelaku usaha mikro, belum kecil. Hanya 10 juta tanpa kolateral, kemudian tahun ketiga kita masuk pada 50 juta tanpa kolateral, lebih murah dari KUR,” tutur Khofifah di SCTV Tower, Jakarta, Senin (9/9/2024).
“Kenapa, saya ingin menyasar pada pelaku UMKM, karena memang kontribusi umkm di Jawa Timur cukup signifikan terhadap PDRB. Kalau sekarang 59,18 hampir 60 persen, trennya 2030 memang sampai 80 persen,” sambungnya.
Menurut Khofifah, jika masing-masing pelaku UMKM bisa merekrut satu sampai tiga saja tenaga kerja, maka itu sudah cukup untuk menjawab tantangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Dia mengaku bersyukur, bahwa Jawa Timur dalam lima tahun terakhir menjadi provinsi dengan tingkat TPT di bawah nasional.
“Ini menjadi bagian yang kita ingin capai sekarang masuk ke ultramikro, jadi sudah mikro ini ultramikro. Kami menginisiasi melalui zakat produktif. Bisa dibayangkan mereka yang jual gorengan, kemudian mereka yang jual cendol, kadang hanya butuh uang Rp 300 ribu (untuk modal). Tapi sering mereka berangkat ke pasar mereka tidak pegang duit, maka mereka ke rente,” jelas dia.
Advertisement