Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berawal dari gerakan dakwah kampus yang tersebar di antara universitas-universitas di Indonesia pada 1980-an. Gerakan itu akhirnya melahirkan Lembaga Dakwah Kampus yang menjadi dasar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di tahun 1998.
KAMMI menjadi salah satu organisasi yang paling lantang melawan Presiden ke-2 RI Soeharto terkait kewajiban menjadikan Pancasila sebagai asas organisasi massa. Setelah Soeharto turun, KAMMI berubah bentuk menjadi Partai Keadilan (PK), pada 20 Juli 1998, dan mengangkat Nurmahmudi Isma'il sebagai presiden pertamanya.
Partai berbasis Islam ini berhasil menempati posisi ketujuh dengan 1.436.565 suara (1,36%) pada Pemilihan Umum (pemilu) perdananya 1999. Namun, PK gagal memenuhi ambang batas parlemen sebanyak dua persen yang berdampak pada tindakan stembus accord dengan delapan partai politik berbasis Islam lainnya.
Advertisement
Kegagalan ini berujung pada penggantian nama Partai Keadilan menjadi Partai Keadilan Sejaktera (PKS) sesuai regulasi pemerintah saat itu. Dengan identitas barunya, PKS kembali beradu dalam pemilu 2004, dan berhasil menempati posisi enam dengan total 8.325.020 suara (7,34%).
Hidayat Nur Wahid yang menjabat sebagai Presiden PKS saat itu juga terpilih menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan 326 suara, selisih dua suara dengan Sutjipto dari PDIP.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dukung Prabowo
Selain Hidayat, PKS juga melahirkan kader-kader terkemuka. Jabatan Wakil Ketua DPR dipegang anggota partai berslogan Berkhidmat Untuk Rakyat ini selama tiga periode. Sejumlah kursi Gubernur pun berhasil dimenangkan kader partai dakwah ini.
Dalam ajang pesta demokrasi 2019, partai yang mendapat nomor urut 8 ini akan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dukungan PKS untuk Prabowo telah berlangsung sejak Pilpres 2019 yang dimenangkan pasangan Jokowi-JK. Koalisi PKS dan Gerindra pun berlanjut hingga Pilkada 2017 dan 2018 dengan mengusung pasangan calon di sejumlah derah.
Pada Pilpres 2019, partai yang saat ini dipimpin Mohamad Sohibul Iman ini juga menggaungkan #2019GantiPresiden.
Advertisement