Bawaslu Hentikan 3 Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu di Garut

Bawaslu Kabupaten Garut, Jawa Barat, menghentikan tiga kasus dugaan pelanggaran Pemilu 2019 karena tidak memenuhi persyaratan materiil.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2019, 19:07 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2019, 19:07 WIB
Menggunakan konsep ala pesta nikahan, seluruh dekor dan panitian jaga TPS 21 Garut, cukup menyedot perhatian masyarakat dalam pemilu 2019 kali ini
Menggunakan konsepan ala pesta nikahan, seluruh dekor dan panitian jaga TPS 21 Garut, cukup menyedot perhatian masyarakat dalam pemilu 2019 kali ini (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menghentikan tiga kasus dugaan pelanggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 karena tidak memenuhi persyaratan materiil.

"Ada tiga (kasus) dihentikan karena tidak memenuhi syarat materiil," kata Komisioner Bawaslu Garut, Asep Nurjaman di Garut, seperti dilansir Antara, Rabu (8/5/2019).

Dia mengatakan, tiga dari 10 laporan dugaan pelanggaran pemilu itu diterima Bawaslu Garut selama tahapan pelaksanaan Pemilu 2019.

Laporan itu, kata dia, di antaranya terkait dugaan praktik politik uang, kampanye yang dilakukan pada masa tenang, dan dugaan penggelembungan suara.

"Tiga kasus itu terdiri atas dugaan penggelembungan suara, kampanye di masa tenang, dan politik uang," ujar Asep.

 

7 Lainnya Sedang Diselidiki

Logo Bawaslu
Logo Bawaslu (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menurut dia, tujuh kasus lainnya sedang diselidiki lebih lanjut dengan melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada saksi dan pihak yang dilaporkan.

"Saat ini tujuh kasus sedang proses klarifikasi," kata Asep.

Ia menambahkan, seluruh kasus pelanggaran itu akan dibahas bersama oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) terdiri atas Kejaksaan Negeri Garut, Polres Garut, dan Bawaslu Garut.

"Hasil klarifikasi nanti akan menjadi bahan pembahasan di Gakkumdu," ucap Asep.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya